Gerakan Aliansi Buruh dan Petani Padati Halte JCC Senayan, Bersiap Unjuk Rasa
Rencanaya, hari ini mereka akan berorasi dan melayangkan sejumlah tuntutan. Di antaranya adalah pencabutan UU yang tidak pro-rakyat
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerakan Aliansi Buruh dan Petani mulai memadati ruas-ruas jalan di sekitar Halte JCC Senayan, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Menurut pantauan Tribunnews.com, tampak sejumlah masa yang tergabung dalam Aliansi Serikat Buruh Indonesia (ASBI) dan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) sedang bersiap-siap melakukan aksi.
Tampak juga sejumlah massa aksi sedang beristirahat dan menunggu rekan-rekan mahasiswa tiba di lapangan.
"Kami akan mulai beraksi begitu rekan-rekan mahasiswa sudah tiba. Saat ini sedang bersiap-siap," kata juru bicara Gerakan Buruh bersama Rakyat (Gebrak), Nining Elitos, Senin (30/9/2019).
Baca: Elite PKS Apresiasi 18 Mahasiswa Uji Materi UU KPK Hasil Revisi di MK
Rencanaya, hari ini mereka akan berorasi dan melayangkan sejumlah tuntutan. Di antaranya adalah pencabutan UU yang tidak pro-rakyat dan pembebasan massa aksi yang ditahan paska-ricuh unjuk rasa Selasa, (24/9/2019) pekan lalu.
"Kami menuntut cabut UU yang tidak pro rakyat dan bebaskan tahanan yg ditangkap karena berjuang untuk kepentingan rakyat," ujar Nining.
Diketahui adalah rapat paripurna terakhir anggota DPR periode ini. Bertepatan dengan rapat itu, rencananya mahasiswa akan kembali gelar aksi unjuk rasa di gedung DPR/MPR RI, Senayan.
Tuntutan mereka sama, menolak RKUHP bermasalah dan UU KPK yang telah disahkan pada rapat pekan lalu.
"Tuntutan kami sama seperti kemarin. Kami menolak RUU bermasalah dan kita tetap menolak UU KPK yang telah disahkan, kata presiden mahasiswa Trisakti, Dinno Ardiansyah.
Dia juga menjelaskan, aksi unjuk rasa mahasiswa kembali digelar dengan harapan mampu memberikan tekanan psikis kepada para anggota DPR yang sedang melangsungkan rapat paripurna.
"Dengan aksi demo yang dilakukan seluruh mahasiswa ini, kami berharap akan memberikan tekanan psikologi bagi Pemerintah dan DPR," ungkapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.