Polri Klaim Kondisi Wamena Sudah Kondusif
Polri mengklaim kondisi di Wamena, Papua sudah berangsur kondusif pasca rusuh pada Senin (23/9) lalu.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Sanusi
Di sisi lain, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menuturkan pihaknya sudah menyampaikan jaminan keamanan di lokasi tersebut.
Para pengungsi juga akan segera dikembalikan apabila situasi sudah membaik.
"Dengan jaminan keamanan, insya Allah nanti para pengungsi yang sudah ditampung, ada di Polres Jayapura, ada di Kodim, kemudian di gereja, dan masjid-masjid itu nanti akan berangsur-angsur kalau kondisi psikologisnya cukup baik akan dikembalikan ke Wamena," tandasnya.
Sebuah Pengakuan
Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumatera Barat (Sumbar) menyambangi rumah duka korban tragedi kemanusiaan di Wamena Papua, di Sungai Rampan, Koto Nan Tigo IV Koto Hilie, Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
"Bapak Zal (35) merupakan korban yang selamat dari tragedi kemanusian di Wamena-Papua ini, namun istri dan anak beliau tidak dapat selamat," kata Branch Manager ACT Sumbar, Zeng Wellf saat dikonfirmasi ulang, Senin (30/9/2019).
Baca: TNI Klaim Sudah Evakuasi 3000 Orang Pasca Insiden Rusuh di Wamena
Zeng Wellf mengatakan, dari keterangan Zal (35) yang turut menjadi korban menyampaikan awal mula terjadinya tragedi kemanusiaan tersebut.
"Bapak Zal bercerita waktu itu melihat orang berkerumunan beramai-ramai mendatangi kios-kios, termasuk ke kios mereka. Mereka dikepung di dalam rumah yang ada di belakang kios, jumlahnya sekitar 30-an," ungkap Zeng Wellf mengulang kembali peristiwa yang diceritakan Zal.
Baca: Pengakuan Pemilik Kulit Harimau yang Diamankan Polres Aceh Utara
"Mereka sudah pasrah untuk mati semua. Ada keponakan yang bernama Yoga menahan pintu. Namun kerumunan di luar memaksa untuk membuka pintu. Mereka dilempari dan ditembaki dengan panah," ujarnya.
Zal yang menjadi korban menyaksikan istri dan anaknya dianiaya hingga meninggal dunia.
Sedangkan, Yoga keponakannya yang berusaha menghalangi massa juga dihabisi di hadapannya secara langsung.
Baca: Alasan Kenapa Kita Seharusnya Pakai Istilah ‘G30S’, Bukan ‘G30S/PKI’
Mendengar cerita tragedi kemanusiaan tersebut, Zeng Wellf mengungkapkan di Jayapura Papua, Tim ACT sudah berada untuk memberikan bantuan pada korban bencana.
"InsyaAllah kami akan terus berkomitmen untuk membantu keluarga korban yang menjadi tragedi kemanusiaan di Wamena-Papua.
Saat ini tim ACT juga sudah berada di Posko Kemanusiaan Jayapura, Papua.