Polri Klaim Kondisi Wamena Sudah Kondusif
Polri mengklaim kondisi di Wamena, Papua sudah berangsur kondusif pasca rusuh pada Senin (23/9) lalu.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Sanusi
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal saat dihubungi Tribun Network dari Jakarta, Sabtu (28/9/2019).
Baca: Kisah Pierre Tendean yang Tak Sempat Menikahi Rukmini karena jadi Korban G30S 1965
AM Kamal menuturkan masyarakat di Wamena telah beraktivitas secara normal.
"Wamena berangsur kondusif. Aparat gabungan TNI dan Polri masih berpatroli untuk menjaga dan menjamin keamanan warga," katanya.
AM Kamal berharap tidak ada lagi aksi provokasi yang mengarah ke tindakan anarkistis di Wamena.
Dia juga meminta warga tidak mudah percaya kepada hoax yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Aparat gabungan tak hanya menjaga perekonomian dan aktivitas publik.
Mereka juga menjaga beberapa objek vital di Wamena.
Sebanyak 31 orang meninggal dunia akibat kerusuhan di Wamena.
Satu di antaranya adalah seorang dokter, yaitu Soeko Marsetiyono.
Soeko ditemukan dalam kondisi terluka di Wamena dan sempat mendapatkan perawatan di RSUD Wamena.
AM Kamal mengatakan Polri bakal menjamin para tenaga kesehatan di Wamena.
Dia meminta para tenaga kesehatan tidak perlu takut menjalankan tugas di Wamena.
Polri bahkan siap memberikan pengawalan jika diperlukan.
"Siapapun yang butuh pengamanan saat bertugas, petugas kesehatan atau yang lainnya, hubungi Polres dan Polda. Kami siap mengamankan," kata AM Kamal.
Baca: Yani Tinggalkan Bayinya di Dalam Bak Mandi Hingga Tak Bernyawa Hanya Karena Ingat Suaminya Selingkuh
Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) dan Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia (MHKI) mendesak pemerintah pusat, daerah dan aparat keamanan untuk segera memulihkan kondisi di Wamena.
Mereka juga menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya kolega mereka, sesama tenaga kesehatan.
PDEI dan MHKI juga mendesak para pihak tidak memperlakukan seluruh dokter dan tenaga kesehatan secara tidak manusiawi.
Menteri Kesehatan Nila F Moelok menegaskan pihaknya sudah meminta pengawalan keamanan dokter dan tenaga kesehatan di Wamena kepada pada TNI dan Polri melalui Kementerian Dalam Negeri.
Mengenai adanya permintaan evaluasi para dokter dan tenaga kesehatan, Nila menyatakan hal itu belum bisa dilakukan.
Menurut Nila jika seperti itu maka pelayanan kesehatan di Wamena bakal terganggu.
Buka Data Internet
Pemerintah membuka layanan data internet di Kabupaten Wamena, Papua pada Sabtu (28/9/2019) mulai pukul 09.00 WIT.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (28/9/2019), pembukaan kembali layanan data ini dilakukan setelah mempertimbangkan situasi dan kondisi di wilayah tersebut.
Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Ferdinandus Setu mengatakan layanan data di Wamena telah dibatasi sejak Senin (23/9/2019).
Hal ini dilakukan setelah adanya aksi unjuk rasa dan kerusahan massal di wilayah tersebut.
Baca: KPK Periksa Tiga Politisi PKB di Kasus Korupsi Infrastruktur Kementerian PUPR
"Pembukaan kembali layanan data internet juga dilakukan di 15 persen titik/sites Kota Jayapura yang masih dibatasi ketika sebagian besar wilayah lainnya telah dibuka pada 13 September 2019," ujar Ferdinandus.
Dengan adanya pembukaan kembali, layanan data telekomunikasi dan internet di 29 kabupaten atau kota di Provinsi Papua Barat telah berfungsi normal.
Ferdinandus mengatakan pemerintah mengimbau warga tidak menyebarkan kabar bohong maupun ujaran kebencian berbasis SARA dan provokasi melalui media apapun agar situasi dan kondisi kondusif tetap terjaga.
Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul TRAGEDI - Zal Saksikan Langsung Anak, Istri dan Keponakannya Dihabisi saat Kerusuhan Wamena