Polri Bantah Bom yang Diamankan di Kediaman Dosen IPB Berisi Minyak Jarak
Dedi Prasetyo sendiri menegaskan penyidik sudah meminta keterangan AB dan tersangka lainnya terkait masalah itu.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi membantah bom ikan yang diamankan dari kediaman dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Abdul Basith (AB) berisi minyak jarak.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo sendiri menegaskan penyidik sudah meminta keterangan AB dan tersangka lainnya terkait masalah itu.
"Minyak jarak buat apa? Enggak mungkin minyak jarak akan digunakan untuk melakukan serangan atau bom," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2019).
Ia menjelaskan bahwa sebagian besar yang diamankan dari kediaman AB diketahui mirip dengan bom ikan. Dimana sumbu-sumbunya adalah sumbu ledak atau detonator.
Sehingga, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menepis anggapan apabila yang diamankan adalah lampu berisi minyak jarak. Pasalnya tak ada sumbu api seperti pada lampu berisi minyak jarak.
"Sebagian besar yang disita jenisnya adalah seperti bom ikan. Sumbu-sumbu ini adalah sumbu ledak. Sumbu bukan sumbu api, tapi sumbu ledak dari detonator dan di dalamnya yang dilakban ini berisi paku-paku semua," tandasnya.
Baca: Ketua DPR Puan Maharani Punya Total Kekayaan Rp 363,37 Miliar, Utangnya Rp 49,7 Miliar
Sebelumnya diberitakan, dosen IPB Abdul Basith (AB) diamankan di kawasan Tangerang, Sabtu (28/9). Polisi berhasil mengamankan 28 bom molotov dan sejumlah bom ikan yang disimpan dalam kediaman AB.
Belakangan, beredar gambar hasil tangkapan layar aplikasi pesan WhatsApp di media sosial yang menyebutkan bahwa AB adalah penjual minyak jarak online.
Tertulis dalam tangkapan layar itu bahwa isi dari yang disebut polisi sebagai bom ikan adalah minyak jarak. Dan itu tidak digunakan sebagai bahan peledak.
Berikut isi pesan yang tertulis pada tangkapan layar itu:
"Itu barang bukti dosen yang disebut bom molotov ternyata bukan, tapi lampu minyak jarak. Sori gaes, ternyata bapak Dosen itu buka online shop lampu botol. Makanya dilakban biar kagak pecah pas pengiriman".
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.