Bambang Soesatyo Jadi Ketua MPR, Pidato Pertama hingga Prabowo-Megawati Sarankan Gerindra Mengalah
Bambang Soesatyo terpilih menjadi Ketua MPR, pidato pertama hingga Prabowo-Megawati sarankan Gerindra mengalah.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo, terpilih menjadi Ketua MPR dalam Rapat Paripurna penetapan dan pelantikan Ketua MPR di gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis (3/10/2019).
Sebanyak sembilan Fraksi dan unsur kelompok DPD sepakat mengusung Bambang Soesatyo sebagai Ketua MPR periode 2019-2024.
Mengutip Kompas.com, kesepakatan tersebut diraih setelah Fraksi Partai Gerindra menyatakan mendukung politisi Partai Golkar tersebut menjadi Ketua MPR.
Diketahui awalnya Fraksi Partai Gerindra bersikeras mencalonkan Ahmad Muzani sebagai Ketua MPR.
Dirangkum Tribunnews dari Kompas.com, berikut fakta mengenai terpilihnya Bambang Soesatyo menjadi Ketua MPR:
Baca: Musyawarah Mufakat, Bambang Soesatyo Ketua MPR Periode 2019-2024 Terpilih
Baca: Politisi Senior Sabam Sirait Merestui Bambang Soesatyo sebagai Ketua MPR
1. Pidato pertama
Terpilih menjadi Ketua MPR, Bambang Soesatyo menyampaikan pidato pertamanya.
Dilansir Kompas.com, pria yang akrab disapa Bamsoet ini mengajak seluruh pihak untuk menjadikan MPR sebagai rumah kebangsaan.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan MPR harus menjadi tempat untuk membicarakan persoalan strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Rumah untuk mengamankan ideologi Pancasila, melaksanakan Konstitusi, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta mengawal tegaknya kehidupan yang ber-Bhinneka Tunggal Ika," tutur Bambang, Kamis.
Tak hanya itu, Bambang menyebutkan saat ini Indonesia memiliki tantangan kian berat.
Satu di antaranya adalah banyak generasi muda yang tidak lagi mengenal Pancasila.
"Bahkan ada di antara mereka yang lebih menyukai ideologi lain daripada Pancasila."
"Sehingga banyak ditemukan adanya tindakan intoleran serta sikap dan perilaku yang semakin jauh dari nilai-nilai Pancasila," terang dia.