Pesan Orangtua Mahasiswa Korban Penembakan di Kendari, Ingin Kematian Anak Diusut Tuntas
Wafatnya mereka membuat organisasi mahasiswa merasa kehilangan. Sebagai bentuk rasa duka mendalam, organisasi mahasiswa, Pergerakan Mahasiswa Islam In
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, KENDARI - Dua orang mahasiswa, Randi dan Yusuf Kardawi menjadi korban tewas saat melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9/2019).
Wafatnya mereka membuat organisasi mahasiswa merasa kehilangan. Sebagai bentuk rasa duka mendalam, organisasi mahasiswa, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia mendatangi kediaman korban.
Mereka menyambangi kediaman Randi di Desa Lakarinta, Kecamatan Loghia, Kabupaten Muna, Sultra, untuk memberi santunan, pada Kamis (3/10/2019).
La Sali, selaku ayah dari Randi mengucapkan terima kasih dan meminta agar kasus kematian ayahnya tersebut diutus sampai tuntas.
"Harapan kami, pelaku ditangkap, dan dihukum seberat mungkin," kata La Sali, dalam keterangan yang diterima wartawan, Jumat (4/10/2019).
Baca: Ngabalin: Perusuh Harus Kita Bantai Bareng-bareng
Lalu, rombongan melanjutkan perjalanan menuju kediaman orang tua Yusuf Kardawi, di Desa Laimpi, Kecamatan Kabawo, Kabupaten Muna, Sultra, sekitar pukul 19.45 WITA.
Permintaan untuk mengusut kematian anaknya sampai tuntas juga disampaikan oleh Ramlan, selaku ayah dari Yusuf Kardawi.
Di kesempatan itu, organisasi mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia menegaskan akan membantu mengawal kasus pembunuhan dua mahasiswa itu.
Baca: Moeldoko: Bernegara Itu Bukan Hanya Mendengarkan Mahasiswa Saja
"Kami menyampaikan duka mendalam Kami akan mengawal kasus hingga tuntas, hingga pelaku tertangkap dan dihukum sesuai aturan yang berlaku," kata Ketua Kaderisasi Nasional PMII, Muhiddin Nur, kepada pihak keluarga.