Usut Kasus Tertembaknya Mahasiswa di Kendari, Polri Lakukan Uji Proyektil ke Belanda dan Australia
Kepolisian hingga saat ini masih berupaya menyelidiki kasus meninggalnya mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) bernama Randi.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian hingga saat ini masih berupaya menyelidiki kasus meninggalnya mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) bernama Randi.
Randi diketahui meningga dunia dengan luka tembak di dadanya ketika dirinya berunjuk rasa di depan DPRD Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9/2019).
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan pihaknya akan menguji proyektil yang ditemukan di lokasi kejadian.
Proyektil tersebut diduga yang menyebabkan Randi tewas dan seorang ibu hamil terluka.
Ia menyebut proyektil tersebut akan diuji ke Belanda dan Australia.
Baca: Ada Harta Karun Peninggalan Kerajaan Sriwijaya di Bekas Lokasi Kebakaran Hutan Sumatera Selatan
"Proyektil yang menyebabkan Rendi meninggal dunia dan yang menembus seorang ibu hamil, untuk kepastian maka proyektil akan diuji ke Belanda dan Australia," ujar Asep, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (7/10/2019).
Asep menegaskan tindakan pengujian tersebut sebagai upaya kepolisian untuk mengusut pelaku penembakan di Kendari tersebut.
"Ini upaya kita membuktikan secara profesional siapa pelaku penembakan," kata dia.
Baca: Ammar Zoni dan Irish Bella Syok Calon Bayi Kembarnya Meninggal, Begini Kondisi Terkini Pasangan Ini
Lebih lanjut, Asep mengatakan hingga saat ini enam polisi yang kedapatan membawa senjata api (senpi) saat mengawal aksi unjuk rasa sudah diperiksa.
"Dari enam orang (polisi) yang sudah diperiksa, karena mereka melanggar SOP pengamanan unjuk rasa. Padahal sudah dijelaskan berkali-kali saat pengamanan unjuk rasa tidak boleh dibawa senpi. Dalam konteks ini mereka melanggar disiplin," katanya.
Kronologi ibu hamil tertembak
Putri (23) yang sedang hamil senam bulan tertembak di bagian paha saat tidur di rumahnya, yang berjarak sekitar tiga kilometer dari gedung DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra).
Hari itu, Kamis (26/9/2019), para mahasiswa sedang menggelar aksi unjuk rasa menolak UU KPK dan sejumlah rancangan undang-undang di depan gedung dewan.