12 Jam Disekap, Relawan Jokowi Diancam Mayatnya Dibuang Tengah Demo: Waktu Sampai Subuh
Ninoy Karundeng diculik dan dianiaya di daerah Pejompongan, Jakarta Pusat pada 30 September 2019 lalu.
Editor: widi henaldi
TRIBUNNEWS.COM -- Pegiat media sosial yang juga relawan Jokowi saat Pilpres 2019, Ninoy Karundeng menceritakan satu hal yang sampai saat ini membuatnya trauma.
Ninoy Karundeng diculik dan dianiaya di daerah Pejompongan, Jakarta Pusat pada 30 September 2019 lalu.
Ia pun disekap dan dianiaya selama 12 jam penuh oleh orang tak dikenal.
Ninoy Karundeng awalnya merekam aksi unjuk rasa di kawasan tersebut.
Tiba-tiba saja Ninoy Karundeng diseret oleh orang tak dikenal.
Ninoy Karundeng kemudian dibawa masuk ke dalam Masjid Al-Falah di daerah Pejompongan.
Di dalam Masjid Al-Falah, Ninoy Karundeng diintrogasi dan dianiaya oleh sekelompok orang.
"awalnya dari luar habis motret saya langsung dipukulin, sudah banyak sekali orang yang memukuli saya," kata Ninoy Karundeng dikutip dari Kompas TV.
• Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Arab Saudi di CFA International 2019: Ini Daftar Lengkap Pemain
• Cita Citata Ngambek Dimaki di Atas Panggung, Pihak Penyelenggara Sesalkan Sikap Sang Pedangdut
Ninoy Karundeng menyebutkan jumlah orang yang memukulinya cukup banyak.
"apalagi setelah di dalam itu karena banyak orang yang datang dan pergi saya gak tau darimana, kadang ada rombongan satu atau dua orang tiga orang mereka mengintrogasi saya langsung memukul," kata Ninoy Karundeng.