TNI Dilibatkan Bantu Rehabilitasi Bangunan di Wamena
Pemerintah juga masih kesulitan membawa orang luar masuk ke Wamena. Sementara Presiden Jokowi meminta rehabilitasi di wamena harus disegerakan.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasukan TNI turut dilibatkan dalam merehabilitasi bangunan yang rusak akibar kerusuhan di Wamena, Papua beberapa waktu lalu.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR) Basuki Hadimuljono mengamini selain untuk pengamanan, TNI juga diperbantukan untuk rehabilitasi bangunan karena banyak orang yang masih takut ke Wamena.
Pemerintah juga masih kesulitan membawa orang luar masuk ke Wamena. Sementara Presiden Jokowi meminta rehabilitasi di Wamena harus disegerakan.
"Banyak yang kabur (pekerja), mereka takut. Kita juga butuh orang banyak supaya lebih cepat selesai. Kalau saya bawa tukang dari luar kan susah," tutur Basuki, Selasa (8/10/2019) di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta.
Baca: Sejumlah Kepala Negara Ini Dikabarkan Akan Hadir Saat Pelantikan Jokowi-Maruf
Sebelumnya, Basuki menjelaskan ada 10 kantor pemerintahan yang rusak berat seperti kantor badan pengelola keuangan, rektorat, diskominfo, Satpol PP, Badan Lingkungan Hidup, PLN dan Dishub.
Sementara itu bangunan yang rusak ringan jumlahnya mencapai 44 unit mulai dari 8 kantor dan 26 sarana pendidikan.
"Kemudian untuk ruko, yang rusak karena terbakar ada 450 unit. Termasuk 165 rumah dampak kerusuhan juga bakal ditangani oleh Kementerian PUPR," tambah Basuki.
Adapun, pelaksanaan rehabilitasi dilakukan dengan menggunakan material lokal dari Wamena, pengusaha lokal, dan pelaksanaan dibantu oleh TNI.
Basuki juga menjamin, rehabilitasi bangunan rusak tersebut tak dipriroritaskan ke bangunan milik pemerintah.