Jurus Jitu Polda DIY Tekan Penyebaran Radikalisme di Wilayahnya
Kapolda DI Yogyakarta, Irjen Pol Ahmad Dofiri, memiliki jurus jitu untuk menangkal penyebaran radikalisme di wilayahnya.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Kapolda DI Yogyakarta, Irjen Pol Ahmad Dofiri, memiliki jurus jitu untuk menangkal penyebaran radikalisme di wilayahnya.
Direktur Bina Masyarakat (Dirbinmas) Polda DIY, Kombes Pol Rudi Heru Susanto, mengatakan Kapolda menggunakan pendekatan kontemporer yang humanis dengan memegang teguh kemitraan dalam mengatasi radikalisme.
"Beliau sangat intens untuk bertemu tokoh masyarakat hingga rajin untuk menyambangi kampus-kampus," ujar Rudi di Mapolda DI Yogyakarta, Rabu (9/10/2019).
Baca: Eko Roni Saputra dari Indonesia Sangat Ingin Bangkit Kembali
Intensnya jenderal bintang dua tersebut menyambangi kampus tidak lepas dari banyaknya universitas yang ada di Yogyakarta.
Rudi mengatakan di wilayahnya terdapat 110 universitas, tujuh di antaranya universitas negeri.
Ia juga mengatakan Polda DIY berusaha menanamkan pendidikan karakter dan pemahaman terkait kebhinekaan dan Pancasila terhadap anak-anak sejak tingkat TK.
Baca: Bungasari Mulai Operasionalkan Pabrik Tepung Bernilai Rp 600 Miliar di Cilegon
Selain itu, Polda DIY memiliki program dimana anggotanya ambil bagian sebagai inspektur upacara dalam upacara sekolah.
Hal ini diterapkan pada level Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Sementara level kampus, kita ada Satuan Mahasiswa Bhayangkara (Satmabhara) yang menjadi garda terdepan dalam rangka pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas)," jelasnya.
Baca: Harapan Gendut Donny Mantan Pemain Timnas Indonesia pada Pemilihan Komite Eksekutif PSSI
Lebih lanjut, Rudi mengatakan pendekatan intens yang dilakukan Kapolda ke kampus-kampus telah membuahkan hasil.
Menurutnya, nihilnya tindakan anarkisme dalam aksi unjuk rasa mahasiswa di Yogyakarta dalam menolak RUU KUHP dan KPK sebagai buktinya.
"Selesai demo mahasiswa-mahasiswa malah salam-salaman kepada petugas," katanya.
Bripda NOS terpapar paham radikal di Bantul