Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Luka Tusuk Wiranto Tampak Tak Berdarah, Begini Penjelasan Dokter Direktur RSPAD Gatot Subroto

Peristiwa penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Jenderal TNI (Purn) Wiranto di Banten memunculkan teka-teki.

Editor: Claudia Noventa
zoom-in Luka Tusuk Wiranto Tampak Tak Berdarah, Begini Penjelasan Dokter Direktur RSPAD Gatot Subroto
Istimewa
Kondisi Wiranto saat dibawa ke RSUD Berkah Pandeglang. 

TRIBUNNEWS.COM - Peristiwa penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Jenderal TNI (Purn) Wiranto di Banten memunculkan teka-teki, di antaranya soal tidak tampak darah yang mengucur.

Diketahui, Wiranto ditusuk oleh dua orang tak dikenal di pintu gerbang Lapangan Alun-alun Menes Desa Purwaraja Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).

Banyak pihak yang bertanya-tanya mengenai tidak tampaknya darah dari perut Wiranto yang tertusuk oleh pria bernama Syahril Alamsyah.

 Sebelum Serang Wiranto, Pelaku Ternyata Sudah Diincar Polisi, tapi Belum Bisa Ditangkap

Tenaga Ahli Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Ngabalin, memberi penjelasan medis dari keterangan dokter sekaligus Direktur RSPAD Gatot Subroto, Terawan.

Dilansir TribunWow.com, keterangan Terawan dijelaskan Ali Ngabalin dalam tayangan 'Apa Kabar Indonesia Pagi' unggahan kanal YouTube Talk Show tvOne, Jumat (11/10/2019).

Berdasarkan keterangan Terawan, Ali Ngabalin menjelaskan soal dalamnya luka yang dialami Wiranto.

Lantaran luka tersebut cukup dalam, maka darah memang tidak mengucur keluar.

"Menurut keterangan Pak Terawan itu kan dua tusukan, jadi kedalamannya sekitar 10 centimeter, kalau dari luar memang darahnya tidak terlalu banyak," jelas Ali Ngabalin.

BERITA REKOMENDASI

Luka tusuk itu menembus organ usus Wiranto sehingga darah mengalir di dalam tubuh sang jenderal.

 Akibat Postingan Istri soal Penusukan Wiranto di Medsos, Dandim yang Baru 2 Bulan Menjabat Dicopot

"Tetapi karena dalam dinding perut itu, senjata tajam itu menembus usus kecil, diperkirakan darah yang tertampung itu sekitar 3 liter," terang Ali Ngabalin.

Akibat insiden penusukan itu, Wiranto disebut sempat mengalami masa kritis hingga akhirnya dioperasi selama 4 jam.

BACA ARTIKEL SELENGKAPNYA DI SINI >>>

Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas