Penusuk Wiranto Terpapar Radikalisme, Menag: Kami Terus Sebarkan Moderasi Beragama
Bahkan Abu Rara turut mempengaruhi sang istri yang masih muda, FA (21) untuk ikut melakukan penyerangan pada Wiranto.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku penusukan Menkopolhukam Wiranto, Abu Rara (31) diduga terpapar paham radikalisme.
Bahkan Abu Rara turut mempengaruhi sang istri yang masih muda, FA (21) untuk ikut melakukan penyerangan pada Wiranto.
Lantas apakah pemerintah bakal mengevaluasi program deradikalisasi yang selama ini dilakukan di sejumlah daerah untuk menangkal radikalisme?
Menjawab itu, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim mengatakan pihaknya selama ini terus berupaya untuk mensosialisasikan, menebarkan perspektif pemahaman moderasi beragama.
"Jadi bukan agamanya yang dimoderasi karena agama itu pastilah sempurnakarena datangnya dari tuhan. Tapi cara kita beragama, cara kita memahami, cara kita mengamalkan agama, itulah yang kita moderasi," ujarnya, Kamis (10/10/2019) malam usai menjenguk Wiranto di RSPAD, Jakarta Pusat.
"Dimoderasi dalam artian jangan sampai terjebak atau terperosok pada pemahaman atau tindakan yang berlebihan atau ekstrim. Tapi lawannya harus senantiasa moderat. Jadi ini yang terus diupayakan Kementerian Agama dan seluruh ormas keagamaan," tambahnya.
Baca: Ngabalin: Pertama Dalam Sejarah, Menko Diserang Brutal
Baca: Fakta Abu Rara Pelaku Penusukan Wiranto, Pernah Dipenjara Karna Larikan Anak Gadis Orang
Untuk diketahui pada Rabu (9/10/2019) kemarin, Kemenag baru saja melaunching buku Moderasi Beragama. Buku ini penting dibaca publik dan para pengambil kebijakan dalam rangka memperkuat jati diri masyarakat.
Terutama dalam memahami fenomena radikalisme, karena radikalisme bukan representasi mayoritas umat beragama di Indonesia yang dikenal ramah, santun serta toleran.
Buku ini juga bagian dari cara pencegahan radikalisme.
Buku tersebut juga memuat tentang kajian konseptual, pengalaman empirik, strategi penguatan dan implementasi moderasi beragama.
Disinggung soal pelaku yang mengatasnamakan agama untuk menusuk Wiranto, dengan tegas Lukman meluruskan tentunya setiap agama mengajarkan kebaikan, menghargai harkat dan martabat manusia.
"Itulah kenapa setiap agama menolak cara kekerasan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang ada. Karena setiap agama pasti mengajak terwujudnya kedamaian dengan menebarkan kasih sayang," paparnya lagi.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, Wiranto diserang orang tidak dikenal, Kamis (10/10/2019) usai mengikuti acara peresmian Universitas Mathala'ul Awal Pandeglang.
Dua terduga pelaku penyerangan telah berhasil diamankan kepolisian. Mereka masing-masing berjenis kelamin laki-laki dan peremppuan.
Pelaku laki-laki berinisial SA alias Abu Rara (31) warga Medan, Sumatera Utara sedangkan pelaku perempuan FA (21) warga Brebes.
Keduanya merupakan pasutri yang mengontrak di Kampung Sawah, Kec Menes, Kab Pandeglang. Abu Rara diduga terpapar paham radikal ISIS.
Mirisnya, Abu Rara justru mengajak istrinya FA untuk ikut menusuk Wiranto. Pasutri ini baru sekitar dua bulan tinggal di Pandeglang.
Kini Abu Rara dan Istri menjalani pemeriksaan intensif di Mabes Polri dan kasus ini ditangani langsung oleh Densus 88.