POPULER - 7 Fakta Penusukan Menkopolhukam Wiranto: Kronologi, Pelaku hingga Senjata yang Digunakan
7 Fakta Penusukan Menkopolhukam Wiranto: Kronologi, Pelaku hingga Senjata yang Digunakan
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Tiara Shelavie
6 Fakta Menkopolhukam Wiranto Ditusuk Orang Tak Dikenal, Sosok Pelaku hingga Kondisi Terkini
TRIBUNNEWS.COM - Menkopolhukam Wiranto diserang oleh orang tak dikenal Kamis (10/10/2019).
Peristiwa penusukan ini terjadi di Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten sekitar pukul 12.00 WIB.
Kala itu Wiranto baru saja menghadiri acara peresmian di Universitas Mathlaul Anwar.
Baca: Jokowi Akan Jenguk Wiranto yang Dirawat di RSPAD
Baca: Kisah Cinta Pelaku Penusukan Terhadap Wiranto: Pernah Dipenjara karena Bawa Lari Anak Gadis Orang
Baca: Kegiatan Ashanty Setelah Didiagnosis Menderita Penyakit Autoimun
Ia berencana kembali ke Jakarta menggunakan helikopter.
Berikut ini kumpulan fakta penusukan Menkopolhukam Wiranto yang telah dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber.
1. Kronologi Kejadian
Dilansir Kompas.com, seorang saksi mata, Madrain (27) menyebut kejadian itu terjadi saat Wiranto turun dari mobil untuk naik helikopter.
"Rombongan berhenti, beberapa orang ikut menjaga Wiranto ketika turun dari mobil, tiba-tiba ada satu orang tidak dikenal menusuk Pak Wiranto,
lalu ada satu orang perempuan lagi bercadar yang berusaha untuk menusuk," kata Madrain, kepada wartawan di Alun-alun Menes, Kamis (10/10/2019).
Pelaku penusukan datang dari belakang kerumunan masyarakat.
Usai ditusuk, Wiranto langsung ambruk.
Menurut apa yang dilihat Madrain, Wiranto ditusuk di bagian perut menggunakan pisau.
2. Langsung Dibawa ke RSUD Menggunakan Helikopter
Wiranto dikabarkan langsung dibawa ke RSUD Berkah menggunakan helikopter.
Masih kata Madrain, selain Wiranto, satu orang polisi juga menjadi korban penusukan.
Sementara Kapolres Pandeglang AKBP Indra Indra Lustrianto Amstono belum bisa memberikan penjelasan saat dikonfirmasi.
"Saya belum bisa kasih penjelasan, nanti ya," kata dia ketika dihubungi melalui sambungan telepon.
Baca: Mensos Agus Gumiwang Jenguk Wiranto di RSPAD
Baca: Ketua MPR RI Kecam Keras Penusukan Wiranto
3. Terdapat 2 Luka Tusukan Dalam
Wiranto mendapat dua luka tusuk oleh orang tak dikenal setelah meresmikan universitas baru di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).
Direktur RSUD Berkah yang merawat Wiranto, dokter Firmansyah, menjelaskan, Wiranto mendapat dua luka tusuk dan cukup dalam.
Oleh karena itu, Wiranto akan dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta.
Ia menjelaskan, ketika dibawa ke IGD RSUD Berkah, Wiranto dipangku oleh ajudan dan dalam kondisi sadar.
"Beliau mendapat dua luka di bawah perut dan ditangani RSUD dalam kondisi sadar," kata Firmansyah dilansir Kompas.com.
Firmansyah mengatakan, pihaknya langsung melakukan tindakan medis.
Menurut Firmansyah, jika luka tusuk cukup dalam, tindakan yang harus dilakukan bisa berupa operasi.
Oleh karena itu, Wiranto harus dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto.
4. Pelaku Penyerangan Langsung Diamankan Kepolisian
Kepolisian RI mendalami dugaan keterkaitan pelaku penyerangan Wiranto dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo, dua pelaku penyerangan yang diamankan polisi itu terpapar radikalisme ISIS.
Polisi mengamankan dua terduga pelaku, yakni SA dan FA.
"Diduga pelaku terpapar radikalisme, nanti kita coba dalami apakah SA masih punya jaringan JAD Cirebon atau JAD lain di Sumatera," Dedi dalam jumpa pers di Mabes Polri Jakarta, Kamis (10/10/2019).
5. Sosok Pelaku Merupakan Warga Medan
Syahril Alamsyah alias Abu Rara, satu dari dua terduga pelaku percobaan penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto, merupakan warga asal Medan.
Abu Rara beralamat di Jalan Alfaka, Tanjungmulia Hilir, Medan Deli.
Dilansir TribunMedan.com, Syahril Alamsyah kerab disapa dengan Fal di kawasan Tanjungmulia Hilir.
Ia menghabiskan masa kecilnya di kawasan ini, hingga akhirnya kurang lebih setahun lalu Alam pergi merantau ke Banten.
"Dulu dia kerja dan punya kantor sendiri bagian administrasi ijazah di Medan. Usaha isi ulang air mineral juga pernah.
Dia juga aktif ikut pengajian baru-baru ini," kata HT, warga Tanjungmulia Hilir kepada TribunMedan.com, Kamis (10/10/2019).
Sepengetahuan warga di Tanjungmulia Hilir, Fal alias Abu Rara memang orang yang hampir dikenal mulai dari Alfaka I sampai Alfaka VI.
"Orangnya pendiam dan enggak neko-neko. Kalau orang Alfaka, pasti taulah sama Bang Fal ini," lanjut HT.
Kabar yang beredar, Fal alias Abu Rara sudah pernah menikah sebanyak dua kali.
Dengan istri pertama, ia sudah bercerai sekitar lima tahun lebih hingga akhirnya duda.
"Kemudian dia menikah lagi dengan istri kedua, tapi enggak lama bercerai lagi.
Dia jadi duda agak lama juga lalu kemudian baru merantau ke Jawa sana," katanya.
Ia menambahkan, Fal alias Abu Rara tinggal di Alfka VI di rumah orangtuanya.
Kondisinya saat ini rumah mereka terkena pembebasan lahan Tol Binjai-Medan.
"Rumahnya sudah dirubuhkan untuk pembangunan jalan tol. Bang Fal waktu itu masih di Medan.
Setelah itu barulah dia merantau ke Medan," jelasnya.
Baca: VIDEO Identitas 2 Pelaku Penusukan Wiranto di Pandeglang Banten, Diyakini Terpapar Paham Radikal
Baca: Mensos Agus Gumiwang Jenguk Wiranto di RSPAD
6. Senjata yang Digunakan Pelaku
Berdasarkan foto yang beredar, senjata tajam yang diduga diamankan dari pelaku berjenis Kunai atau yang dikenal juga dengan sebutan pisau lempar.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, polisi masih mendalami apakah senjata tajam yang digunakan untuk menusuk Wiranto berjenis gunting atau pisau.
Kendati demikian, menurut Dedi, senjata tajam itu sudah dipersiapkan pelaku.
"Pelaku yang laki-laki bawa senjata tajam, ini diduga, masih kita dalami apakah pisau atau gunting, yang jelas sudah dipersiapkan," kata Dedi dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (10/10/2019).
Polisi menangkap dua orang terduga pelaku yakni FA dan SA.
Dedi mengatakan, Wiranto ditusuk di bagian badan depan.
Selain Wiranto, Kapolsek Menes Kompol Darianto menderita luka tusuk pada bagian tubuh belakang.
"Saat ini Pak Wiranto dan kapolsek dalam perawatan. Untuk terduga pelaku sudah diamankan," ucap Dedi.
7. Kondisi Wiranto pasca Penusukan
Direktur RSUD Berkah Pandeglang, dokter Firmansyah menjelaskan kondisi Menkopolhukam Wiranto stabil dan bagus pasca terkena tusukan senjata tajam.
"Alhamudillah sejak datang beliau datang sudah dalam kondisi sadar dan stabil ke RSUD," ujar dokter Firmansyah pada Kamis (10/10/2019).
Dia menjelaskan, terdapat dua luka di bagian perut sebelah kiri Wiranto.
Tim RSUD Berkah Pandeglang pun sudah melakukan tindakan medis kepada Wiranto.
Kini Wiranto dirujuk dari RSUD Berkah Pandeglang, Banten, ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
"Ada dua luka di perut bawah sebelah kiri," jelas Firmansyah.
Selain Wiranto, kata dia, ada Kapolsek Menes Kompol Dariyanto dan seorang ajudan yang berada di dekat Wiranto turut terluka ketika melindungi mantan Panglima ABRI tersebut.
"Ajudan Dandim, kondisinya bagus juga. Lukanya tidak terlalu dalam. Hanya luka lecet," lanjut Firmansyah.
Wiranto Dibawa ke RSPAD, Keamanan di Paviliun Kartika Diperketat
Pantauan Tribunnews.com, pukul 14.28 WIB Kamis (10/10/2019), penjagaan di RSPAD tampak diperketat.
Sejumlah mobil pejabat TNI tampak terparkit di lobi Paviliun Kartika.
Sementara itu beberapa menit lalu, tampak keluarga Wiranto yang tiba di lobi Paviliun Kartika.
Dua perempuan yang baru tiba ini lanjut berpelukan lalu masuk ke dalam Paviliun.
Di sekitar Paviliun, tampak anggota Polri dan TNI berseragam lengkap melakukan penjagaan dibantu pihak keamanan rumah sakit.
Baca: Polisi Menduga Pelaku Penikaman Terhadap Menkopolhukam Wiranto Sudah Merencanakan Aksinya
Baca: Ketua MPR RI Kecam Keras Penusukan Wiranto
(Tribunnews.com/Malvyandie Haryadi/Srihandriatmo Malau)(Kompas.com/ Kontributor Banten, Acep Nazmudin/Deti Mega Purnamasari) (Tribun-medan.com/ase)