Nasdem Ingatkan Bangkitnya Parlemen Jalanan jika Gerindra Gabung Pemerintah
Irma mengingatkan parlemen jalanan berpotensi mencuat jika tidak ada oposisi yang seimbang dari partai di parlemen.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago, menilai sebaiknya Partai Gerindra tetap menjadi oposisi pemerintah.
Menurut Irma, jika bergabung ke koalisi pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), fungsi kontrol dari partai oposisi bakal hilang.
"Check and balance itu penting. Kenapa? Karena pemerintah yang kuat, pemerintah yang bijak dan bermanfaat untuk rakyat adalah pemerintah yang tidak zalim. Nah untuk menjadi tidak zalim, maka pemerintah itu harus didampingi oleh oposisi," ujar Irma di D'consulate, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10/2019).
Irma mengingatkan parlemen jalanan berpotensi mencuat jika tidak ada oposisi yang seimbang dari partai di parlemen.
Baca: Menkeu Sri Mulyani Berharap Lingkungan Kerja Mendukung Kesetaraan Gender
Dirinya menyinggung demonstrasi mahasiswa yang terjadi saat menolak revisi UU KPK dan KUHP karena kurangnya kontrol dari parpol oposisi di parlemen.
"Ini akan menjadi parlemen jalanan lho nanti kalau semuanya ada di pemerintah," tutur Irma.
"Parlemen jalanan itu kalau seluruh parpol masuk dalam pemerintah, yang jadi check and balance siapa? Maka yang jadi check and balance dilakukan rakyat, seperti yang dilakukan mahasiswa kemarin. Nanti mahasiswa dan masyarakat jadi oposisi bagi pemerintah, itu berbahaya," pungkas Irma.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.