Irma Menangis usai Suami Dicopot karena Ulahnya Nyinyir Wiranto, FS Diperiksa hingga Dini Hari
Irma Nasution menangis setelah sang suami dicopot karena ulanhnya nyinyir di media sosial, sementara FS diperiksa hingga dini hari.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Pravitri Retno W
Sementara itu, Kolonel Hendi tampak tegar menerima kenyataan pencopotan dirinya dari jabatan Komandan Kodim.
Seusai acara, Kolonel Hendi menyampaikan, dia menerima apapun keputusan pimpinan yang telah dikeluarkan terhadapnya.
Hendi juga siap menjalankan hukuman yang dijatuhkan kepadanya.
"Saya terima, jadikan pelajaran, saya terima salah. Apapun keputusan dari pimpinan saya terima, dan memang itu mungkin pelajaran bagi kita semua," ujar Hendi kepada sejumlah wartawan.
"Ambil hikmah buat kita semua," kata Hendi.
Setelah dicopot dari jabatan, Hendi Suhendi juga akan menjalani hukuman disiplin dengan penahanan ringan selama 14 hari.
"Suaminya akan ditangani dengan cara militer. Istrinya akan ditangani dengan cara umum walaupun dia Persit,” kata Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Surawahadi sebelum sertijab.
Surawahadi menjelaskan, sebelumnya Kasad TNI AD telah mengeluarkan maklumat terkait larangan anggota TNI dan keluarga anggota TNI untuk menyebarkan hal-hal yang berbau hoaks di media sosial.
Tak hanya itu, pihaknya juga telah mengeluarkan surat telegram Pangdam XIV Hasuddin nomor 9 tanggal 9 Januari 2019.
"Saya perintahkan juga termasuk keluarganya supaya diingatkan untuk tidak membuat hoaks, membuat provokatif dan lainnya," katanya.
"Sekali lagi itulah yang saya lakukan, kita antisipasi dan mudah-mudahan ini terakhir kalinya untuk anak buah saya dan khususnya di Kodam XIV Hasanudin untuk dijadikan pelajaran semua jangan ada lagi yang serupa dengan ini," tandas dia.
FS, Istri Peltu YNS Diperiksa hingga Dini Hari
Bila Irma masih menemani suaminya, lain halnya FS alias Fita Sulistyawati.
Istri Peltu YNS langsung menjalani pemeriksaan di Polres Sidoarjo, Kamis (11/10/2019).
Menggunakan akun Facebook-nya, FS mengunggah komentar yang mengandung fitnah, tidak sopan, dan penuh kebencian kepada Wiranto.