PKB Singgung Komposisi Kabinet Jelang Pelantikan Presiden
PKB mulai menyinggung komposisi kabinet yang akan disusun Presiden Jokowi dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Menjelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2019, PKB mulai menyinggung komposisi kabinet yang akan disusun Presiden Jokowi dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin.
Ketua DPP PKB Bidang Pendidikan dan Pesantren KH M Yusuf Chudlori menegaskan, PKB selalu siap untuk diajak bicara tentang komposisi kabinet dan menyiapkan kader terbaiknya untuk duduk di kursi Menteri.
Penegasan itu disampaikan Gus Yusuf, panggilan akrabnya, ketika ditanya wartawan soal Jatah Menteri PKB, di sela sela acara “Diskusi Bedah UU Pesantren” dengan para Kyai, di Kantor PWNU Jateng, baru baru ini.
Baca: Gerindra Hampir Dipastikan Gabung ke Kabinet, Begini Pendapat Pengamat
Kalau PKB menyinggung kabinet, kata Gus Yusuf, Sangat wajar karena PKB adalah Partai Pengusung Jokowi dan KH Ma’ruf Amin. Bahkan Gus Yusuf menyatakan, PKB menjadi faktor penentu kemenangan Jokowi - Ma’ruf Amin, Khususnya di Jateng dan Jatim.
“Dalam koalisi itu, PKB tidak hanya sebatas Pengusung, tetapi sangat terasa struktur dan caleg caleg PKB bergerak masif untuk memenangkan Pasangan Pak Jokowi dan Kyai Ma’ruf," katanya.
"Terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur, PKB menjadi salah satu faktor penentu kemenangan Pak Jokowi. Juga kerja keras Jaringan Perempuan NU yang dikonsolidasi Waketum PKB Ibu Ida Fauziyah. Dan ini diakui oleh para pengamat politik, dengan membandingkan hasil Pilgub 2018,” dia menambahkan.
Isu negatif
Dalam pandangan Gus Yusuf, PKB juga berperan menangkal terhadap isu-isu yang menimpa Jokowi saat Pilpres.
Dengan ruang yang dibuka lebar oleh PKB untuk Jokowi datang ke pondok-pondok pesantren, hal itu secara otomatis menangkal isu-isu negatif.
“Seperti kita tahu, menjelang pilpres suasana pembelahan masyarakat sangat terasa, bahkan menjurus perpecahan dengan isu sara dan ras. Nah, dengan hadir di Pondok Pesantren saja, secara otomatis menepis Isu negatif yang menimpa Pak Jokowi.
Bahkan kyai kyai PKB itu dalam setiap pengajiannya, nggak pernah capek menjelaskan sosok Pak Jokowi dan prestasinya serta menangkal isu-isu negatif. Saya kira Pak Jokowi paham ini,” ujarnya.
Hasil Rekapitulasi KPU untuk Pilpres di Jawa Tengah, Jokowi - Ma’ruf Amin memang mendapat suara yang spektakuler. Jokowi-Ma'ruf memperoleh 16.825.511 suara atau 77,29 persen suara sah.
Sementara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meraih 4.944.447 suara atau 22,71 persen dari total suara sah.
Dengan demikian, ada selisih 11.881.064 suara antara Paslon 01 dan Paslon 02.
Jika dibandingkan dengan Hasil Pemilu 2014, imbuh Gus Yusuf, jelas sangat signifikan kenaikannya di Jawa Tengah. Saat itu suara Jokowi-JK mencapai 12.959.540.