Dapat Keluhan Sinyal "Nyala Tidak Tentu", Jokowi Janji Bangun 4.000 Menara BTS
Jokowi langsung melakukan video conference dengan kepala daerah yakni Wamena, Aceh, Merauke, Rote Ndao, Sorong, hingga Penajam Paser Utara
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai meresmikan langsung Palapa Ring, Senin (14/10/2019) di Istana Negara, Jakarta.
Jokowi langsung melakukan video conference dengan sejumlah kepala daerah di wilayah timur mulai dari Wamena, Aceh, Merauke, Rote Ndao, Sorong, hingga Penajam Paser Utara.
Awalnya Jokowi bertanya pada Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani, bagaimana jaringan internet di Papua Barat setelah adanya satelit Palapa.
Lakotani menjawab internet khususnya di Kota Sorong, tempatnya berada sangat bagus dan lancar.
Sementara di wilayah pinggiran yakni Kabupaten Sorong Selatan, Teluk Bintuni, Manokwari Selatan dan Teluk Wondama masih lambat.
Baca: Reaksi Kemenhub saat Pesawat Airbus Milik AirAsia Terbang ke Belitung dan Sorong
"Kebetulan karena saya di Sorong, saya pastikan bapak presiden di Sorong sudah kencang, tidak lemot lagi. Tapi kalau di daerah yang saya sebutkan tadi, harus mengecek lagi," ujarnya menjawab pertanyaan Jokowi saat video conference.
Lanjut Jokowi bertanya pada Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi bagaimana kondisi internet disana. Tanpa basa -basi, Josef mengatakan internet di Rote Ndao, NTT masih lambat.
Berikut petikan percakapan Jokowi dengan Josef :
Jokowi : Kalau di Rote Ndau, masih lambat atau sudah cepat pak?
Josef : Pak presiden ini sesuai dengan NTT, Nyala Tidak Tentu. Sebentar-sebentar kuat, sebentar-sebentar lemot.
Jokowi : Benar ini?
Josef : Benar pak, kadang-kadang kuat, kadang lemah. Jadi NTT itu singkatannya Nyala Tidak Tentu. Ada yang kuat, ada yang lemah pak. Mohon maaf Pak Rudiantara, saya ngomong apa adanya.
Baca: Palapa Ring Diresmikan, Jokowi: Jangan Dipakai untuk Sebar Hoaks
Jokowi : Ini jaman keterbukaan, tidak papa ngomong apa adanya. Saya sampaikan tahun depan akan dibangun lagi kurang lebih 4000 BTS. Ini infrastruktur yang akan mempercepat internet kita.
Josef : di Rote Ndau masih lambat pak, kalau di Labuan Bajo sudah lumayan.
Lebih lanjut, Jokowi menekankan pemerintah bakal membangun sekitar 4.000 menara telekomunikasi atau Base Transceiver Station (BTS) di tahun depan untuk meningkatkan jaringan internet dan konektivitas digital di seluruh wilayah Indonesia.
Masih menurut Jokowi, pembangunan BTS nantinya paling banyak di wilayah Indonesia bagian timur, terutama di Papua.
"Memang pada titik-titik tertentu masih memerlukan pembangunan BTS. Di dalam rencana kita kurang lebih empat ribu BTS akan dibangun," kata Jokowi.