Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terduga teroris berinisal NAS diketahui tinggal di rumah kontrakan di Kampung Rawa Kalong, Desa Karang Satria, RT002/04, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, bersama seorang anak laki-lakinya berinisial H.

Warga setempat bernama Sumiati (28) mengatakan keduanya baru tinggal sekira dua bulan di rumah kontrakan tersebut.

"Baru paling dua bulanan tinggal di sini, kalau yang tidur di sini setahu saya anak sama bapaknya saja, kalau ibunya kadang datang ke sini sama anak kecil," kata Sumiati, Minggu (13/10/2019).

Baca: Prabowo Subianto Bertemu dengan Surya Paloh, Gerindra dan Nasdem Sepakati Sejumlah Hal Ini

NAS dan keluarganya sangat tertutup.

Sumiati bahkan tidak begitu mengenal secara personal dengan tetangga sebelah tempat tinggalnya tersebut.

Namun, ketika ditanya soal pekerjaan penguni kontrakan, Sumiati memang kerap melihat keluar menggunakan atribut ojek online.

"Kurang tahu kerjaanya apa, kita kira tukang ojek online karena ada jaket sama helm (bertuliskan perusahaan penyedia jasa ojek online), cuma enggak tahu, pendiam si orangnya," ungkap Sumiati.

Sementara itu, Kapolsek Tambun Polres Metro Bekasi, Kompol Siswo yang mendampingi selama proses penggeledahan mengatakan untuk pekerjaan terduga teroris belum begitu jelas.

Baca: Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia dan U23, Hadapi Vietnam dan Arab Saudi

Dari keterangan warga memang mengetahui melihat salah satu penghuninya kerap mengenakan atribut ojek online.

"Bahwa tinggal disini baru dua bulan, untuk kerjaan memang tidak jelas kadang membawa (atribut ojek online) tetapi kadang juga dia pulang malam itu menurut keterangan dari warga sini," jelas dia.

Densus 88 Antiteror dan Polres Metro Bekasi, melakukan operasi penggeledahan rumah kontrakan terduga teroris di Kampung Rawa Kalong, Desa Karang Satria, RT002/04, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Minggu (13/10/2019).

Baca: Mampu Memimpin, Van Dijk Dipuji Legenda Liverpool

Rumah kontrakan tersebut merupakan milik terduga teroris berinisial NAS (45).

Ia dikabarkan telah menyerahkan diri ke Kantor Khilafatul Muslimin di Bandar Lampung, selanjutnya diamankan kepolisian wilayah setempat.