Kompleks Parlemen Dijaga Ketat, Ketua MPR Berharap Pelantikan Jokowi-Maruf Amin Tanpa Gangguan
Jelang pelantikan Jokowi-Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2019-2024, aparat keamanan menjaga ketat kompleks parlemen.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang pelantikan Jokowi-Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2019-2024, aparat keamanan menjaga ketat kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Minggu, (20/10/2019).
Penjagaan dilakukan mulai dari Jalan Gelora, Jalan Gerbang Pemuda, Jalan Gatot Subroto. Bahkan aparat tersebar di Kompleks Gelora Bung Karno, Hotel Mulia, dan Stasiun Palmerah.
Pemeriksaan manual dilakukan dua kali sebelum masuk kompleks parlemen. Pertama di depan Hotel Mulia, dan kedua di gerbang masuk DPR.
Pemeriksaan pengunjung mulai dari pemeriksaan kendaraan hingga pemeriksaan badan.
Baca: Pesan untuk Rakyat, Kang Emil: Taatlah Kepada Allah, Rasul dan Pemimpin di Antaramu
Baca: Sosok Wury Estu Handayani Istri Maruf Amin, Pernah jadi Perawat Gigi hingga Setia Dampingi Abah
Baca: Fraksi PKS DPR Siap Awasi Program Presiden Jokowi-Maruf Secara Kritis dan Konstruktif
Aparat TNI dan Polri tersebar, di pelataran halaman DPR. Sejumlah kendaraan taktis mulai dari baracuda hingga water canon terparkir di halaman Kompleks Parlemen.
Ketua MPR Bambang Soesatyo ( Bamsoet) berharap acara pelantikan presiden berlangsung aman dan tertib.
"Semalam kita sudah gladi bersih dan kita berharap pelaksanaan pelantikan presiden dan Wapres hasil Pemilu 2019 pada siang nanti bisa berjalan lancar, aman, dan tertib," kata Bamsoet.
Bamsoet mengatakan pelantikan presiden sangatlah penting. Pelantikan dihadiri oleh sejumlah tamu negara sahabat dan tokoh nasional. Oleh karena itu ia memohon dukungan masyarakat Indonesia agar pelantikan presiden dan wakil presiden berlangsung tanpa gangguan.
"Semua para tokoh bangsa confirmed hadir hari ini, seperti Ibu Megawati , Bapak SBY, wapres kecuali Pak Tri masih ada di Jepang, kemudian Pak Prabowo dan Sandiaga Uno. Jadi insyaallah nanti semua hadir ditambah tamu negara para kepala negara dan pemerintahan kurang lebih 17 plus utusan khusus," pungkasnya.