Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pidato Lengkap Jokowi dalam Pelantikan Presiden : Penyederhanaan Birokrasi Harus Terus Kita Lakukan

Pidato lengkap Jokowi dalam Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024: penyederhanaan birokrasi harus terus kita lakukan besar-besaran

Penulis: Gigih
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Pidato Lengkap Jokowi dalam Pelantikan Presiden : Penyederhanaan Birokrasi Harus Terus Kita Lakukan
Tribunnews/JEPRIMA
Pidato lengkap Jokowi dalam Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-204: penyederhanaan birokrasi harus terus kita lakukan besar-besaran 

Tak hanya itu, Bambang juga memberikan pantun untuk Prabowo.

Sampiran pantun menyinggung soal pertemuan Prabowo dengan Megawati, beberapa waktu lalu.

Termasuk jamuan nasi goreng yang disantap Prabowo buatan Megawati.

Sementara isi pantun menyinggung soal Prabowo yang gagal jadi kepala negara.

Berikut pantun yang diucapkan Bambang Soesatyo untuk Prabowo:

"Dari Teuku Umar ke Kertanegara

Dijamu nasi goreng oleh Ibu Mega

BERITA REKOMENDASI

Meski Pak Prabowo tak jadi kepala negara

Tapi tetap masih bisa berkuda dan lapang dada," ucap Bambang yang langsung disambut tepuk tangan, termasuk Prabowo-Sandiaga.

Pidato lengkap Presiden Jokowi

Mimpi kita, cita-cita kita di tahun 2045 pada satu abad Indonesia merdeka mestinya, Insya Allah, Indonesia telah keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah. Indonesia telah menjadi negara maju dengan pendapatan menurut hitung-hitungan Rp320 juta per kapita per tahun atau Rp27 juta per kapita per bulan. Itulah target kita. Target kita bersama.

Mimpi kita di tahun 2045, Produk Domestik Bruto Indonesia mencapai US$ 7 triliun. Indonesia sudah masuk 5 besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen. Kita harus menuju ke sana. Kita sudah hitung, sudah kalkulasi, target tersebut sangat masuk akal dan sangat memungkinkan untuk kita capai.


Namun, semua itu tidak datang otomatis, tidak datang dengan mudah. Harus disertai kerja keras, dan kita harus kerja cepat, harus disertai kerja-kerja bangsa kita yang produktif. Dalam dunia yang penuh risiko, yang sangat dinamis, dan yang kompetitif, kita harus terus mengembangkan cara-cara baru, nilai-nilai baru. Jangan sampai kita terjebak dalam rutinitas yang monoton.

Harusnya inovasi bukan hanya pengetahuan. Inovasi adalah budaya. Cerita sedikit, tahun pertama saya di istana, saat mengundang masyarakat untuk halalbihalal, protokol meminta saya untuk berdiri di titik itu, saya ikut.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas