Dipanggil Jokowi ke Istana Hari Ini, Tetty Paruntu Juga Pernah Dipanggil KPK
Dipa Malik menyebut amplop itu 'titipan' Tetty. Amplop berisi proposal revitalisasi pasar yang diajukan Tetty.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bupati Minahasa Selatan Christiany Euginia Tetty Paruntu dikaitkan dengan kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Nama Tetty disebut sebagai calon menteri setelah dipanggil Jokowi ke Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Selain dipanggil Jokowi hari ini, Tetty juga pernah dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus suap dan gratifikasi Anggota DPR Bowo Sidik Pangarso pada 26 Juni 2019 lalu.
Tetty menjalani pemeriksaan berkaitan dengan asal usul sumber dana gratifikasi yang diterima Bowo Sidik.
Politikus Partai Golkar itu bahkan pernah bersaksi untuk terdakwa Bowo Sidik di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (2/10/2019).
Dalam sidang, salah satu saksi bernama Dipa Malik mengaku pernah menyerahkan amplop besar warna cokelat kepada Bowo Sidik.
Baca : Inikah Daftar Menteri Jokowi 2019 - 2024?Ada 2 Kelahiran Sumut di Kabinet Kerja Jilid 2, Bukan Luhut
Baca : 1 Sosok Ini Tak Kuasa Tolak Perintah Jokowi Jadi Menteri, Sebenarnya Lebih Suka Tetap Kepala Daerah
Baca: Tetty Paruntu Dipanggil Jokowi, Bamsoet: Kami Senang Ada Kader Wanita Golkar Dipanggil Jadi Menteri
Baca: Ke Istana Berbaju Putih Jelang Pengumuman Kabinet, Ini Sosok Tetty Paruntu, Lihat Gaya Modisnya
Dipa Malik menyebut amplop itu 'titipan' Tetty. Amplop berisi proposal revitalisasi pasar yang diajukan Tetty.
Bowo dalam dakwaannya disebut pernah menerima uang senilai Rp300 juta di Plaza Senayan Jakarta.
Tak hanya itu pada 2018, Bowo juga menerima uang Rp300 juta di salah satu restoran di Cilandak Town Square Jakarta.
Menurut pengakuan Bowo Sidik di sidang, salah satu uang haram yang diterimanya itu berasal dari Tetty.
Uang itu untuk memuluskan pengajuan revitalisasi pasar.
Saat itu, posisi Bowo Sidik sebagai wakil ketua Komisi VI DPR yang tengah membahas program pengembangan pasar dari Kementerian Perdagangan untuk tahun anggaran 2017.
Bowo dan Tetty sama-sama kader dari partai berlambang beringin.
Kendati disebut terang dalam persidangan, Tetty berkukuh membantah hal tersebut.
Tetty berkilah tidak pernah mengusulkan proposal.
Pengajuan proposal justru diserahkan Tetty sebagai orang nomor satu di Minahasa kepada setiap dinas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.