TERBARU 7 Nama yang Menyatakan Bersedia Menjadi Menteri Jokowi Jilid II
inilah 7 nama tokoh yang menyatakan bersedia membantu pemerintahan Jokowi-Maruf Amin sebagai menteri periode 2019-2024.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Daryono
"Walaupun saya belum pernah ada di pemerintahan, tapi yang terpenting niat baiknya dulu, semangatnya dulu. Yang terpenting harus optimis ya, masak enggak optimis sih," ujar dia.
Saat ditanya kursi menteri apa yang akan diisi oleh Wishnutama, ia menegaskan, akan diumumkan sendiri oleh Presiden Jokowi.
"Tentunya akan diumumkan nanti oleh Bapak Presiden. Tapi kira-kira di bidang kemampuan sayalah," lanjut dia.
4. Erick Thohir
Tak lama setelah datangnya Wishnutama, Erick Tohir pun hadir dengan mengenakan "dress code" yang sama.
Erick Tohir tiba di istana sekitar pukul 11.05 WIB.
Dilansir TribunJakarta.com, Erick Thohir memberikan sedikit bocoran terkait posisi menteri yang akan dijabatnya di Kabinet Kerja Jilid II.
Hal tersebut disampaikan Erick Thohir sesuai menemui Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (21/10/2019).
Mulanya Erick Thohir mengaku pembahasan soal menteri Jokowi berlangsung cukup lama.
"Calon menteri cukup lama, karena beliau cukup detail membreak down rencana kerja beliau," ucap Erick Thohir dikutip TribunJakarta.com dari Kompas TV.
Baca: Diundang ke Istana oleh Jokowi, Erick Thohir Sebut Akan Jadi Menteri di Bidang Ini: Hal yang Berat
Erick Thohir menjelaskan posisi menjadi menteri bukan sesuatu yang mengemberikan baginya.
Ia memandang hal tersebut adalah amanah yang cukup berat untuk dijalankan.
"Saya melihat jabatan ini bukan sesuatu yang euforia," kata Erick Thohir.
"Tetapi sebuah apalah sebuah amanah yang menurut saya sangat-sangat berat untuk dijalankan," tambahnya.
Erick Thohir menjelaskan hal itu diperberat dengan adanya pakta integritas.
Ia mengaku Jokowi pernah berkata tak segan memecat menteri yang kinerjanya tak bagus.
Erick Thohir kembali menegaskan menjadi menteri adalah sesuatu yang berat baginya.
Ia kemudian mengaku ditugaskan Jokowi untuk memimpin kementerian di bidang ekonomi.
"Apalagi beliau tidak sungkan semua menteri harus mendatangani pakta integritas," kata Erick Thohir.
"Ini bukan jabatan yang 'wahh jadi menteri', ini merupakan hal yang berat,"
"Lebih banyak dibidang ekonomi,"
"Spesifiknya ekonomi," tambahnya.
Namun saat ditanya awak media lebih detail, Erick Thohir enggan menjawab.
"Nanti beliau (Jokowi re) yang menyampaikan aja," ucap Erick Thohir.
5. Airlangga Hartarto
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto turut dipanggil oleh Presiden Jokowi, Senin (21/10/2019) siang.
Pantauan Tribunnews.com, Airlangga keluar dari Istana Negara pukul 13.34 WIB mengenakan kemeja putih.
Pada awak media, Airlangga mengaku dipanggil Jokowi dan berbicara kondisi defisit neraca perdagangan termasuk soal pengembangan kawasan ekonomi untuk mengisi beberapa industri unggulan.
"Kami juga bicara soal dorongan untuk mensukseskan faktor di kawasan Morowali sehingga bisa meningkatkan devisa impor hingga Rp 5 miliar," ujar Airlangga.
Dikonfirmasi awak media, pembicaraan dirinya dengan Presiden Jokowi banyak membahas ke ranah Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga mengamini.
Baca: Ini Dua Pos Menteri yang Dinilai Cocok untuk Airlangga Hartarto
Lantas apakah Airlangga, bakal menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menggantikan posisi Darmin Nasution?
Sayangnya, Airlangga belum mau menyebut jabatan apa yang akan diterimanya nanti.
Menurutnya, keputusan tersebut diserahkan kepada presiden, dimana pengumuman susunan kabinet akan disampaikan Rabu mendatang.
Namun, dia mengatakan kesiapannya untuk mendukung pemerintahan Jokowi hingga 2024.
"Insya Allah nanti diumumkan Rabu besok, tunggu saja Rabu besok," tegasnya.
"Kami sudah nyatakan siap mendukung pak presiden Jokowi dan Ma'ruf Amin sampai periode 2024," tambah Airlangga.
Airlangga juga enggan menyebut berapa banyak tawaran kursi menteri ke partai Golkar.
Dia mengatakan, hal ini menunggu pengumuman dari presiden.
"Kader Golkar ada yang dipanggil dan ada yang tidak dipanggil," kata Airlangga.
6. Prabowo Subianto
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto datang ke istana Senin (21/10/2019) sore bersama dengan Edhy Prabowo.
Kepada awak media, Prabowo menyampaikan kesiapannya jika diminta memperkuat kabinet Jokowi-Maruf Amin.
"Saya bersama saudara Edhy Prabowo, kami diminta untuk memperkuat kabinet beliau, dan saya sudah sampaikan keputusan kami dari partai Gerindra apabila diminta, kami siap membantu dan hari ini resmi diminta dan kami sudah sanggupi untuk membantu," ujar Prabowo di hadapan para wartawan.
Prabowo menyebut akan membantu kabinet Jokowi-Maruf di bidang pertahanan.
"Saya beliau izinkan untuk menyampaikan bahwa saya diminta membantu beliau di bidang pertahanan," tambahnya.
Ia pun mengucap akan bekerja sekeras mungkin untuk mencapai apa sasaran yang telah ditentukan oleh pemerintahan Jokowi.
"Jadi tadi beliau memberi beberapa pengarahan dan saya akan bekerja sekeras mungkin untuk mencapai sasaran-sasaran dan harapan-harapan yang ditentukan."
7. Edhy Prabowo
Bersama dengan Prabowo, Edhy Prabowo juga menyanggupi amanah yang akan diberikan padanya nanti.
Meski begitu, Edhy Prabowo tidak mengucapkan sepatah kata apapun pada wartawan.
Diwakili Prabowo, pos menteri yang akan diduduki Edhy Prabowo nantinya akan disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi pada Rabu (23/10/2019) mendatang.
Nama-nama Lain
Selain Mahfud MD, Nadiem Makarim, Wishnutama, Erick Thohir, dan Airlangga Hartarto, ada pula nama-nama lain yang terlihat datang ke istana, dia antaranya Bupati Minahasa Selatan Tetty Paruntu dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Meski Tetty Paruntu datang ke istana dengan mengenakan kemeja putih, namun Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Mahmudin menyatakan bahwa Tetty tidak dipanggil Jokowi.
Kedatangan Tetty ke Istana ialah karena diusulkan Partai Golkar sebagai menteri.
Tetty bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang sudah lebih dulu masuk lewat pintu samping.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian datang ke istana mengenakan seragam polisi.
Kepada wartawan, kedatangannya itu kemungkinan membahas situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).
"Dipanggil presiden, tapi saya kira ini mengenai situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas). Kemarin kan pelantikan, mungkin soal pengamanan pelantikan," tutur Tito.
"Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar, dengan baik kerja sama TNI/Polri sangat luar biasa serta stake holder lainnya," tambah Tito.
Ditanya soal bagaimana jika ditawari menjadi menteri, Mantan Kapolda Metro ini enggan bicara banyak.
"Saya belum tahu, nanti saja setelah ini," imbuhnya.
Ada pula nama Komisaris Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Fadjroel Rachman, yang juga dipanggil presiden Jokowi siang ini.
Fadjroel Rachman datang bersama Menteri Sekretaris Negara pada kabinet kerja 2019-2024 Pratikno dan mantan Staf Khusus Presiden Nico Harjanto.
Namun ketiganya tak mau buka-bukaan soal agenda pertemuan.
"Nemenin Pak Pratikno," ungkap Fadjroel kepada awak media.
Saat ditanya lebih lanjut jika ditawari posisi menteri dalam kabinet kerja jilid II, Fadjroel mengaku siap.
Namun begitu, ia belum mau berspekulasi soal jabatan tersebut.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie, Theresia Felisiani, Siti Nurjannah Wulandari/Kompas.com, Ihsanuddin/TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H)