Mengaku Tak Tahu soal Kedatangan Bupati Minsel ke Istana, Bamsoet: yang Paham Ketum Golkar
Menurut Bamsoet, yang lebih tahu masalah kedatangan Tetty saat penyusunan kabinet tersebut adalah Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
Tetty pun mengklarifikasi langsung di depan Pak Pratikno.
Yang pertama, dia bantah terlibat dalam kasus Bowo Sidik. Juga menyangkal pernah memberikan uang kepada Bowo Sidik. “Saya memang tidak melakukan itu,“ ujar Tetty.
Menurut keterangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Senin siang, Tetty pernah diperiksa sebagai saksi dalam proses penyidikan dan persidangan Bowo Sidik.
Hal itu disampaikan juru bicara KPK, Febri Diansyah, Senin (21/10)
KPK memeriksa Tetty dalam proses penyidikan kasus suap Bowo Sidik pada 26 Juni 2019.
Dalam dakwaan KPK, Bowo disebut menerima suap sebesar Rp 2,6 miliar dari Tetty Paruntu atas kerja sama pengangkutan pupuk dan gratifikasi senilai Rp 7,7 miliar terkait jabatannya sebagai pimpinan Komisi VI DPR.
“Benar saya pernah diperiksa sebagai saksi. Kesaksian membantah tuduhan memberi uang kepada Bowo. Dalam persidangan Bowo juga tidak menyatakan saya memberi uang. Clear. Selesai,” kata mantan pengusaha Alutsista ini.
Penjelasan Terkait Kasus ASN
“Saya juga membantah soal kasus mutasi ASN, yang ditanyakan Pak Pratikno. Kasus itu sama sekali tidak ada. Saya juga heran, kok isu itu muncul,“ jelas Tetty.
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, pun datang. Tapi Tetty membantah Airlangga datang untuk menyuruhnya pulang.
Justru Airlangga membantu Tetty Paruntu menjelaskan mengenai tuduhan itu. Setelah itu Tetty pun pulang.
Ketika pulang, Tetty tidak melewati jalan yang sama ketika datang ke Istana. Dia pulang lewat samping.
Ini pula yang membuat wartawan makin menyoroti kehadirannya.
Ia sedih mengikuti pemberitaan media yang berbagai versi.
“Saya itu diminta datang oleh Pak Pratikno. Ini masih saya simpan pesannya di WhatsApp. Pesan beliau masuk pukul 22:27 WIB. Emangnya saya gila datang ke Istana tanpa diundang,” cerita Tetty.
Usulan Resmi Partai Golkar
Menurut Tetty Paruntu, dia diusulkan resmi oleh Partai Golkar untuk menjadi anggota kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin. Yang mengusulkan namanya kepada Presiden Jokowi Ketua Umum Golkar, Airlangga.
“Saya diberitahu Pak Ketum di kantor Golkar tiga hari lalu, hari Jumat. Pak Airlangga menyampaikan bahwa Tetty termasuk dari empat nama dari Partai Golkar yang diusulkan menjadi anggota kabinet," ujarnya.
Tiga usulan dari Partai Golkar untuk anggota Kabinet Jokowi adalah Zainuddin Amali, Agus Gumiwang, dan Airlangga Hartarto sendiri.
"Saya tidak pernah minta-minta untuk diutus Partai Golkar. Catat itu Bang,“ sambung Tetty.
Tetty mengaku tidak kecewa oleh kejadian yang tidak mengenakkan dirinya Senin siang tadi. Baginya, apa yang terbaik buat Presiden Jokowi, akan didukungnya.
“Saya kan bukan orang yang tidak punya pekerjaan,” ujar Tetty yang sebelumnya tergabung dalam tim sukses Gojo, Golkar-Jokowi.
Untuk diketahui, Tetty Paruntu malah pernah menerima Universal Health Coverage Awards (UHC Award) yang diserahkan oleh Presiden RI Jokowi bulan Mei lalu.
Award itu dipersembahkan Presiden RI kepada para Kepala Daerah yang telah memenuhi kriteria Terjaminnya Pelayanan Kesehatan dengan Asuransi Kesehatan bagi masyarakat. Tetty, salah satu penerimanya.
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Tetty Paruntu Ungkap Kronologi Dipanggil ke Istana Jokowi: Saya Simpan Pesannya di WhatsApp
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.