Relawan Jokowi Ini Prihatin Muncul Penolakan Atas Sejumlah Tokoh Masuk Bursa Calon Menteri
Arnold mengatakan, elemen relawan Jokowi yang selama ini telah bekerja keras untuk pemenangan Jokowi-Maruf Amin miris melihat situasi kondisi ini.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Forum Masyarakat Maluku (FORMAMA) Arnold Thenu menyatakan prihatin dengan munculnya sejumlah penolakan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai elemen masyarakat terhadap sejumlah nama tokoh yang disebutkan akan masuk menjadi calon menteri di kabinet Jokowi-Maruf Amin lima tahun mendatang, 2019-2024.
"Itu bukan salah Jokowi sebagai presiden terpilih," ujar Arnold Thenu dalam keterangan pers tertulisnya, Selasa (22/10/2019).
"Andai kata, saat kampanye Erick Thohir mau keluar dari zona nyaman lalu bekerja keras, berpanas-panasan dan bercucuran keringat masuk keluar lorong-lorong perkotaan serta berjalan dari desa ke desa maka ceritanya akan berbeda saat ini," ujar Arnold Thenu.
Dia menambahkan, saat ini elemen relawan Jokowi yang selama ini telah bekerja keras, berpanas-panasan dan bercucuran keringat serta bersentuhan langsung dengan rakyat dalam kampanye pemenangan miris melihat situasi kondisi ini.
"Sudah mulai terlihat secara kasat mata dari berbagai elemen pendukung termasuk organ relawan yang mulai berbisik-bisik di belakang. Dan, ketika organ relawan sudah berbisik-bisik di belakang berarti itu merupakan signal akan lahirnya kekecewaan," ungkapnya.
Baca: Cerita Lengkap Nyasarnya Bus Sudiro Tungga Jaya di Tepi Jurang Hutan Wonogiri
Dia menilai wajar jika para relawan ini mereka terganggu. Karena, ketika mereka yang berkeringat berjuang membela Jokowi mati-matian harus menerima orang-orang yang habis-habisan menghabisi sekaligus memfitnah Jokowi duduk dalam kabinet.
Baca: Nadiem Makarim Resmi Mundur dari Gojek, Kevin dan Andre Jadi Nahkoda Baru
"Membangun kekuatan bangsa dan negara harus seperti membangun pyramid yang mengkerucut ke atas. Dan, membangun dasar pondasi menjadi salah satu hal mendasar yang sangat penting di prioritaskan untuk di eksekusi setelah perencanaan rampung," jelasnya.
Baca: Keluarga Janda di Sragen Hajatan Nikahkan Anaknya, Tak Ada Tetangga yang Datang Hanya Gara-gara Ini
Dia menambahkan, jika, isu persatuan dijadikan sebagai salah satu alasan pembenaran. Maka, issue itu sebaiknya dibangun bukan dari level elite baru turun ke arus bawah.
"Harus dari arus bawah yang naik ke level elite. Karena, jika pyramid dibangun terbalik dan melawan hukum alam, maka pyramid yang mengkerucut kebawah tidak akan bertahan lama. Dan, itu berbahaya bagi masa depan Indonesia," ujar Arnold Thenu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.