Rupiah dan IHSG Keok, Ekonom: Pasar Kecewa terhadap Menko Perekonomian yang Baru
satu posisi menteri yang kurang pas berada di Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang diisi oleh Ketua Umum Partai Golkar
Penulis: Ria anatasia
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS memerah pada Rabu (23/10/2019), pasca diumumkannya menteri-menteri dalam kabinet Indonesia Maju Joko Widodo-Maruf Amin periode 2019-2020 pagi ini.
IHSG melemah sebanyak 1,08 poin atau 0,02 persen ke posisi 6.224,42 pada awal perdagangan hari ini.
Sementara nilai tukar rupiah terdepresiasi 12 poin atau 0,9 persen ke level Rp 14.052 per Dolar AS dibandingkan sesi penutupan kemarin.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira mengatakan, pasar merespons negatif pengumuman kabinet, terutama terhadap susunan menteri di bidang perekonomian.
"Dana asing kabur Rp 121 miliar pasca pengumuman karena kecewa terhadap pos strategis di bidang ekonomi yang diduduki oleh sosok yang kurang pas," kata Bhima saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (23/10/2019).
Dia menyebutkan, satu posisi menteri yang kurang pas berada di Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang diisi oleh Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Mantan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Menurut Bhima, jabatan Menko Perekonomian adalah jabatan startegis yang tak seharusnya diisi oleh politisi.
"Lagipula kinerja pak Airlangga di Kementerian Perindustrian bisa dibilang jauh dari harapan. Misalnya deindustrialisasi prematur terus berlanjut, dan pak Airlangga gagal menahan laju deindustrialisasi," kata Bhima.
Dia memaparkan, pada 2015 kuartal II share manufaktur terhadap PDB sebesar 20,8 persen. Kemudian di tahun 2019 kuartal yang sama turun ke 19,5 persen.
Selain itu, Laju pertumbuhan manufaktur sebesar 3.54 persen dinilai jauh dibawah pertumbuhan ekonomi yakni 5.05 persen.
"Saya kira pak Darmin (Menko Perekonomi Kabinet Kerja Darmin Nasution) lebih paham kebijakan makro ekonomi dibandingkan Airlangga. Jadi ini penurunan kualitas kabinet di tengah tantangan resesi ekonomi di depan mata," kata Bhima.
Susunan Lengkap Kabinet
Presiden Jokowi mengumumkan nama-nama menteri anggota kabinet pemerintahannya lima tahun ke depan periode 2019-2024.
Jokowi memperkenalkan susunan kabinetnya dengan nama "Kabinet Indonesia Maju".
Jokowi memperkenalkan nama-nama menterinya sambil lesehan duduk bersama para menteri di tangga Istana Merdeka Jakarta, Rabu (23/10/2019) pagi.
Baca: Resmi Diumumkan Jokowi, Prabowo Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju
Baca: Tak Ada AHY, Berikut 30 Nama Calon Menteri yang Dipanggil Jokowi ke Istana akan Dilantik Hari ini
Berikut nama-nama menteri dan jabatannya yang resmi diumumkan Jokowi :
1. Prof Mahfud MD, Menko Polhukam
2. Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian
3. Prof Muhadjir Effendy, Menko PMK
4. Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Kemaritiman dan Investasi
5. Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan
6. Pratikno, Menteri Sekretaris Negara
7. Mohammad Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri
8. Retno LP Marsudi, Menteri Luar Negeri
9. Fachrul Razi, Menteri Agama
10. Yassona Hamonangan Laoly, Menteri Hukum dan HAM
11. Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan
12. Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
13. Terawan Agus Putranto, Menteri Kesehatan
14. Juliari Batubara, Menteri Sosial
15. Ida Fauziah, Menteri Tenaga Kerja
16. Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian
17. Agus Suparmanto, Menteri Perdagangan
18. Arifin Tasrif, Menteri ESDM
19. Basuki Hadimuljo, Menteri Pekerjaan Umum.
20. Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan
21. Jhonny G Plate, Menteri Komunikasi dan Informasi
22. Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian
23. Siti Nurbaya Bakar, Menteri LHK dan Kehutanan
24. Edhy Prabowo, Menteri Kelautan dan Perikanan
25. Abdul Halim Iskandar, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
26. Sofyan Djalil, Menteri Agraria dan Tata Ruang
27. Suharso Monoarfa, Menteri PPN dan Kepala Bappenas
28. Tjahjo Kumolo, Menpan RB
29. Erick Thohir, Menteri BUMN
30. Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM
31. Wisnutama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
32. I Gusti Ayu Bintang Puspayoga, Menteri PPPA
33. Bambang Brojonegoro, Menristek dan Kepala Riset Invonasi Nasional
34. Zainuddin Amali, Menpora
35. Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan RI
36. Pramono Anung, Sekretaris Kabinet
37. Bahlil Lahadalia , Kepala BKPM
38. ST Burhanuddin, Jaksa Agung
Jokowi mengatakan lima tahun ke depan pemerintahannya akan fokus ke pengembangan SDM, penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan UMKM.
Jokowi juga mengingatkan agar para menterinya tidak korupsi.
Para menteri ini akan dilantik sekitar pukul 10.30 WIB di Istana Presiden Jakarta.
Jaksa agung baru
Yang mengejutkan, Presiden Joko Widodo menunjuk ST Burhanuddin sebagai Jaksa Agung dalam "Kabinet Indonesia Maju" periode 2019-2024.
Burhanuddin adalah mantan Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun).
Penunjukan Burhanuddin yang memimpin Korps Adhyaksa ini diumumkan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Baca: Sosok Edhy Prabowo, Menteri Kelautan dan Perikanan Baru yang Gantikan Susi Pudjiastuti
Baca: Sah! Prabowo Subianto Jadi Menteri Pertahanan Kabinet Jokowi Jilid II
Sebelumnya, Jokowi telah memanggil calon menteri ke Istana Kepresidenan selama dua hari, Senin hingga Selasa kemarin.
Sejumlah orang yang dipanggil ke Istana Kepresidenan diketahui ada yang berasal dari partai politik, ada juga yang berasal dari kalangan profesional.
Namun dalam dua hari pemanggilan itu, Burhanuddin belum dipanggil.
Jokowi baru memperkenalkan Burhanuddin sebagai jaksa agung pengganti HM Prasetyo pagi tadi di istana.
Arifin Tasrif
Presiden Jokowi juga memilih Arifin Tasrif sebagai menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang baru periode 2019-2024.
Arifin dipercaya menduduki kursi menteri ESDM menggantikan Ignasius Jonan.
Sambil duduk lesehan di Istana Presiden Jakarta, Rabu (23/10/2019), Jokowi memperkenalkan seluruh menterinya termasuk Arifin.
Arifin sebelumnya menjabat Duta besar Indonesia untuk Jepang.
Arifin sendiri juga merupakan mantan Dirut Utama PT Pupuk Indonesia serta PT Petrokimia Gresik.
"Saya sebenarnya dulu tahun 1986 selama 20 bulan pernah menjabat kepala perwakilan pupuk Kaltim Indonesia di Tokyo," paparnya khusus kepada Tribunnews.com pada 9 Mei 2017 sesaat setelah dipercaya jadi Dubes RI untuk Tokyo.
Arifin adalah lulusan SD St. Fransiskus Jakarta.
Menyelesaikan SMP Kanisius Jakarta, SMA Yayasan Pendidikan Harapan dan sarjana Teknik Kimia ITB, Bandung.