Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini Akui Pernah Tolak jadi Menteri Jokowi, Alasannya Takut Sia-Sia

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini Akui Pernah Tolak Jadi Menteri Jokowi, Alasannya Takut Sia-Sia

Penulis: Anugerah Tesa Aulia
Editor: Miftah
zoom-in Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini Akui Pernah Tolak jadi Menteri Jokowi, Alasannya Takut Sia-Sia
TRIBUNJATIM.COM/YUSRON NAUFAL PUTRA
Wali Kota Risma menanggapi kabar soal teror pelemparan ular di Asrama Mahasiswa Papua Surabaya. TRIBUNJATIM.COM/YUSRON NAUFAL PUTRA 

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini Akui Pernah Tolak Jadi Menteri Jokowi, Alasannya Takut Sia-Sia

TRIBUNNEWS.COM - Tri Rismarini, Wali Kota Surabaya mengungkapkan jika dirinya sering menolak tawaran untuk membantu Presiden Jokowi sebagai menteri.

Tri Rismaharini mengakui jika dirinya justru mendapatkan tawaran langsung dari Ketua Umum PDIP, Mengawati Soekarnoputri.

Tawaran untuk Tri Rismaharini ternyata tak hanya satu kali.

Menurut Risma, dirinya memang kerap menolak saat ditawari berbagai macam jabatan.

Meski tak menjawab detail jabatan apa saja, namun Risma mengaku kerap menolak.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (tribun jatim/yusron naufal putra)

Tri Rismaharini juga membeberkan jika tawaran untuk menjadi menteri kembali ia terima melalui Puan Maharani.

BERITA REKOMENDASI

Namun, Risma dengan tegas menolak tawaran tersebut.

Hal tersebut lantaran Risma memiliki pertimbangan amanahnya sebagai Wali Kota Surabaya.

Baca: Tiga Tokoh Ini Menolak Tawaran Kursi Menteri, Satu Diantaranya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

Baca: Ini 3 Tokoh Politik yang Menolak Tawaran Menjadi Menteri, Ada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

Menurut Risma, kendati jabatannya hanya tinggal setahun, namun Risma mengaku tetap ingin menuntaskan jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya.

"Saya harus jaga Surabaya ini," kata Risma saat ditemui di kediamannya, Rabu (23/10/2019) yang dikutip dari Surya.co.id.

Risma mengaku perjuangannya dalam menuntaskan persoalan di Kota Surabaya bukanlah sesuatu yang gampang.

"Yang saya lakukan akan sia-sia jika dalam setahun ini terjadi apa-apa," terang Risma.

"Kalau terjadi apa-apa, kalau ninggalkan Surabaya, maka aku akan nyesel," tambah Risma.

Pada satu tahun terakhir masa jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya, Risma terus berusahan untuk memaksimalkan segala tugasnya.

Ia mengakui jika sebenarnya ia merasa rugi melewatkan keputusannya tersebut.

"Saya kepengen buat sesuatu untuk Surabaya ini, kalau saya ngomong pribadi, pasti saya juga kepengen pergi," tandas Risma.

Dirinya masih memendam sejumlah mimpi untuk membangun Kota Surabaya, salah satunya memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.

"Sebetulnya ada mimpi yang ingin saya buat di Surabaya. Akhir-akhir ini saya ingin selesaikan yang pokok dulu. Kemudian pokok kebutuhan masyarakat seperti makan, saya jamin lah meski tidak 100 persen, ya 99 persen lah harus bisa makan. Makanya ada Permakanan. Selain kita beri makan anak yatim, kita sudah beri beras untuk yatim," ujarnya yang dikutip dari Kompas.com.

Baca: Tolak Posisi Menteri, Tri Rismaharini Malah ‘Pasrah’ Saat Disodori Satu Jabatan Oleh Megawati

Baca: Tri Rismaharini Main Angklung di Busan, Korea, Universitas Tongmyong: Sangat Demokratik dan Friendly

Ternyata tak hanya Tri Rismaharini yang menolak tawaran menjadi menteri Jokowi,  Adian Napitupulu juga lakukan hal sama.

Politikus PDIP sekaligus Aktivis 98 Adian Napitupulu usai menghadiri Diskusi Publik bertajuk KPK MAU DIBAWA KEMANA: Perlukah Presiden  Mengeluarkan Perppu UU KPK? di Auditorium Lantai VIII Kampus Merah Putih Universitas Tujuh Belas Agustus 1945, Jakarta Utara pada Jumat, (11/10/2019).
Politikus PDIP sekaligus Aktivis 98 Adian Napitupulu usai menghadiri Diskusi Publik bertajuk KPK MAU DIBAWA KEMANA: Perlukah Presiden Mengeluarkan Perppu UU KPK? di Auditorium Lantai VIII Kampus Merah Putih Universitas Tujuh Belas Agustus 1945, Jakarta Utara pada Jumat, (11/10/2019). (Tribunnews.com/ Gita Irawan)

Politisi PDIP, Adian Napitupulu juga menolak tawaran Presiden Jokowi untuk menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Adian mengatakan, penolakan itu karena dia tidak memiliki bakat menjadi menteri.

"Sudah (bertemu Jokowi), diminta jadi menteri. Saya empat kali bilang, 'ampun Pak Presiden saya tidak punya talenta jadi birokrat, saya tidak punya talenta jadi menteri'," kata Adian saat ditemui di Denpasar, Bali, Sabtu (21/9/3019), seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Tawaran itu disampaikan Jokowi saat bertemu Adian pada 13 Agustus 2019.

Namun dalam pertemuan tersebut, Adian mengaku belum sampai membahas untuk posisi menteri apa.

Adian menjelaskan bahwa dia mendukung Jokowi dengan tulus tanpa mengharapkan posisi di pemerintahan.

"Belum bicara posisi (menteri). Saya berjuang habis-habisan buat Jokowi tidak untuk jabatan, tapi untuk Indonesia lebih baik, itu saja. Jadi saya tidak mengejar jabatan," katanya.

Baca: Serahkan Jabatan ke Edhy Prabowo, Susi Pudjiastuti Teteskan Air Mata, Cuitannya Trending Twitter

Baca: Daftar Usia Menteri di Kabinet Kerja Jokowi, Nadiem Makarim Termuda, Tak Ada yang di Bawah 30 Tahun

Selain itu, Victor Laiskodat juga menolak tawaran untuk menjabat posisi sebagai menteri dalam Kabinet Indonesia Maju.

Selain Tri Rismaharini dan Adian Napitupulu, Gubernut NTT, Victor Laiskodat juga menolak tawaran untuk menjadi menteri di pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.

Menurut Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya, Victor Laiskodat ingin fokus sebagai Gubernur NTT. 

Victor, kata Willy, masih diinginkan oleh masyarakat NTT untuk menjadi pemimpin mereka.

"Banyak aspirasi rakyat dan tokoh-tokoh masyarakat dan agama NTT meminta ke presiden untuk kakak Victor tetap memimpin NTT," kata Willy saat dikonfirmasi, Senin (20/10/2019), seperti yang dikutip dari Kompas.com.

"Karena masif permintaan untuk beliau (Victor Laiskodat) terus memimpin NTT," lanjutnya

(Tribunnews.com/Anugerah Tesa Aulia) (Surya.co.id/Yusron Naufal Putra)(Kompas.com/Ghinan Salman/Fitria Chusna Farisa/David Oliver Purba)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas