Ada Perbedaan Parpol Menteri dengan Wakil, Pengamat: Bisa Jadi Bom Waktu
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia,Burhanuddin Muhtadi menilai perbedaan partai politik (Parpol) diantara menteri dan wakil jadi bom waktu
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Pravitri Retno W
"Ini bisa menjadi bom waktu," ujar Burhan.
Baca: Jokowi Umumkan 12 Wakil Menteri, Angela Tanoesoedibjo Satu-satunya Wakil Menteri Perempuan
Baca: 12 Wakil Menteri Dilantik, Pengamat: Tak Serta Merta Menjamin Birokrasi Semakin Mulus
Burhan kemudian memberikan saran kepada Presiden Jokowi untuk segera mejalankan program-programnya.
Meskipun menurut Burhan, program tersebut memiliki kepentingan publik yang luas namun tidak populer.
"Karena itu saya sarankan ke Presiden Jokowi, mumpung kabinet gemuknya masih solid di tahun pertama dan keduanya. Apa pun kebijakan penting untuk publik meskipun tidak populer, segera jalankan," katanya.
"Ibaran jamu tapi menyehatkan, pahit jangka pendek. Lakukan program dari sekarang," lanjut Burhan.
Disiplin partai koalisi melemah
Burhan menyebutkan di 2021 mendatang, kedisiplinan partai politik yang berkoalisi dengan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf akan mulai berkurang.
Puncaknya partai koalisi akan memikirkan strategi dalam Pemilu 2024.
"Tahun 2021 akhir, disipilin partai koalisi melemah. Dan di saat yang sama partai koalisi sudah berpikir di tahun 2024," tuturnya.
Burhan kembali menekankan agar Presiden Jokowi segera menjalankan program yang ada.
"Mumpung masih hangat, segera terbitkan kebijakan-kebijakan penting. Meskipun tidak menyenangkan banyak orang," tegas dia.
Baca: Dari sisi Negatif, PKB Nilai Wakil Menteri Untuk Bagi-bagi Jatah
Baca: Nadiem Makarim Jawab Mengapa Tak Diberi Wamen oleh Jokowi
Kabinet Gemuk
Bertempat di Istana Merdeka, Presiden Jokowi telah mengumumkan daftar menteri dan anggota Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024, Rabu (23/10/2019) pagi.
Sebanyak 38 menteri telah dipilih ini terdiri dari wajah lama maupun baru.