Ada Perbedaan Parpol Menteri dengan Wakil, Pengamat: Bisa Jadi Bom Waktu
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia,Burhanuddin Muhtadi menilai perbedaan partai politik (Parpol) diantara menteri dan wakil jadi bom waktu
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menilai perbedaan partai politik (parpol) diantara menteri dan wakil menteri bisa menjadi bom waktu untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini, Burhan katakan saat diundang ke studio Kompas TV dalam kapasitasnya menilai susunan menteri di Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin, Jumat (25/10/2019).
Pria yang juga berprofesi sebagai dosen Prodi Ilmu Politik, FISIP UIN Syarif Hidayatullah ini, melihat ada titik rawan dalam susunan Kabinet Indonesia Maju.
"Minimal ada dua kementerian, mungkin lebih," ujar Burhan, Jumat, sebagaimana dikutip dari tayangan Breaking News Kompas TV.
Burhan mencontohkan, misalnya di Kementerian Pertahanan.
Baca: Reaksi Ari Lasso Usai Disebut Mirip Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya
Baca: 5 Nama Wakil Menteri Perwakilan dari Partai Politik yang Resmi Masuk Kabinet Indonesia Maju
Ia melihat adanya perbedaan latar belakang politik antara menteri dengan wakilnya.
Diketahui sebelumnya, Menteri Pertahanan yang baru ialah Prabowo Subianto dari Partai Gerindra.
Sedangkan wakilnya, Sakti Wahyu Trenggono berasal dari Partai Amanat Nasional (PAN) sekaligus bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin.
Pebedaan parpol juga terjadi di lingkungan Kementerian Perdagangan.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Agus Suparmanto menjadi Menteri Perdagangan.
Sementara wakilnya diisi oleh Jerry Sambuaga dari Partai Golkar.
Burhan melihat ada potensi besar jika perbedaan parpol menteri dan wakilnya menjadi perpaduan luar biasa dan saling bersinergi satu sama lain.
Namun, ia juga menilai perpaduan ini bisa menjadi masalah dikemudian hari.
Ini terjadi ketika menteri dan wakilnya berjalan di rel mereka masing-masing.