Wamen Budi Arie Setiadi Potong Tumpeng Bersama Relawan Projo Usai Pelantikan
Di dalam DPP Projo, sudah tersedia dua tumpeng nasi kuning yang diperuntukkan dalam syukuran atas pencapaian Projo
Penulis: Reza Deni
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seusai pelantikan di Istana Negara, Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah, Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Budi Arie Setiadi menyambangi DPP Projo, Pancoran, Jakarta Selatan.
Beberapa relawan Projo menyambut kedatangan Ketum Projo tersebut.
Baca: Nadiem Makarim Jawab Mengapa Tak Diberi Wamen oleh Jokowi
Satu per satu menyalami Budi, termasuk Sekjen Projo, Handoko.
Di dalam DPP Projo, sudah tersedia dua tumpeng nasi kuning yang diperuntukkan dalam syukuran atas pencapaian Projo.
"Kita harus mengawal dana desa karena ini termasuk tugas yang susah. Yang pasti tugas Wamen PDTT tadi bertemu dengan Pak Menteri (Abdul Halim Iskandar). Kita akan koordinasi pada Senin," ujarnya di DPP Projo, Jumat (25/10/2019)
Budi Arie Stoadi juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh relawan Projo yang ada di seluruh daerah, yang menurutnya sudah berjuang tak kenal lelah.
Baca: Wishnutama Minta Maaf karena Tak Bisa Datang ke Wisuda Sang Putri
"Kita berikan instruksi kepada teman-teman projo daerah. Yang pasti dengan Projo hadir di dalam kabinet, kita akan bisa mewarnai dan bekerja sama dalam semua sektor di masyarakat," pungkasnya.
Seperti diketahui, sebelumnya, Ketua Umum Relawan Projo Budi Arie Setiadi mengatakan, dirinya kemungkinan akan ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT).
Profil Budi Arie Setiadi
Dilansir dari Kompas.com, Budi Arie Setiadi resmi dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada Jumat (25/10/2019).
Budi Arie Setiadi sebelumnya diketahui memimpin kelompok relawan Pro Joko Widodo ( Projo), salah satu organisasi relawan terbesar pendukung Jokowi.
Baca: Tak Dampingi Galih Ginanjar di Kejaksaan, Ini Penjelasan Barbie Kumalasari
Pria kelahiran Jakarta, 20 April 1969 ini lebih dikenal sebagai relawan, aktivis, praktisi media sekaligus politikus.
Kiprahnya sebagai aktivis cukup panjang.
Ia memulai aktivismenya sejak mahasiswa.
Misalnya, ia dipercaya memimpin gerakan mahasiswa sebagai Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FISIP Universitas Indonesia tahun 1994 dan juga Presidium Senat Mahasiswa UI (1994/1995).
Ia pernah aktif mendirikan dan membina Forum Studi Mahasiswa (FSM) UI dan juga Kelompok Pembela Mahasiswa (KPM ) UI.
Ia juga pernah aktif di pers kemahasiswaan dengan menjadi Redaktur Pelaksana Majalah Suara Mahasiswa UI pada tahun 1993-1994.
Kemudian ia pernah ikut mengelola Media Indonesia di tahun 1994-1996.
Saat Reformasi 1998, Budi mendirikan surat kabar Bergerak.
Bersama beberapa koleganya, ia pun ikut menjadi mendirikan Mingguan Ekonomi Kontan.
Di sana, ia menghabiskan karirnya sebagai jurnalis Kontan sejak tahun 1996 hingga 2001.
Baca: Jokowi Umumkan 12 Wakil Menteri, Angela Tanoesoedibjo Satu-satunya Wakil Menteri Perempuan
Dalam kariernya di bidang politik, ia pernah menjadi Kepala Balitbang PDI Perjuangan DKI Jakarta periode 2005-2010 dan juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta.
Kemudian, ia absen di dunia politik hingga mendirikan Projo pada Agustus 2013
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.