Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Efisiensi Pemerintahan Bukan Lagi Visi Presiden Jokowi

Ia menyoroti pada periode pertama kepemimpinan Jokowi hanya diperbolehkan ada tiga Wamen untuk tiga kementerian.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pengamat: Efisiensi Pemerintahan Bukan Lagi Visi Presiden Jokowi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin memperkenalkan calon-calon wakil menteri Kabinet Indonesia Maju sebelum acara pelantikan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Presiden Joko Widodo resmi melantik 12 Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Ray Rangkuti menilai efisiensi pemerintahan tak lagi menjadi bagian dari visi Presiden Joko Widodo.

Hal itu disampaikannya atas penunjukan sejumlah Wakil Menteri (Wamen) dalam Kabinet Indonesia Maju.

"Pembentukan Wamen ini relatif tidak lagi sejalan dengan efesiensi struktur pemerintahan seperti menjadi salah satu tekat pak Jokowi sebagai Presiden, sejak periode pertama beliau menjadi Presiden. Dengan banyaknya pembentukan Wamen seperti saat ini, rasanya mengefesienkan pemerintahan itu bukan lagi bagian dari visi pak Jokowi," ujar Ray, melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Sabtu (26/10/2019).

Baca: Partai Hanura Belum Dapat Kursi Kabinet, Istana Bilang Sudah Cukup

Ia menyoroti pada periode pertama kepemimpinan Jokowi hanya diperbolehkan ada tiga Wamen untuk tiga kementerian. Selain itu, lebih dari 20 lembaga negara dibubarkan demi alasan efisiensi pemerintahan tatkala itu.

Namun, saat ini Jokowi justru menunjuk 12 Wamen untuk 12 kementerian. Ray turut menilai tak jelasnya kriteria suatu kementerian mendapatkan Wamen.

"Jika disebut karena beban pekerjaan yang besar, rasanya beberapa pos Wamen itu malah kurang tepat. Sebut saja Wamen untuk Menhan, Mendes, Menpar/ekonomi kreatif, bahkan Menag," kata dia.

"Apalagi model rekrutmen wamennya terlihat dilakukan secara sepihak oleh presiden. Tidak jelas benar, sejauh apa menteri terkait dilibatkan oleh presiden dalam hal menentukan perlu tidaknya Wamen bagi kementerian yang dipimpinnya dan siapa kiranya menteri yang layak untuk menempati posisi itu," tandasnya.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Fraksi Gerindra Desmond Mahesa mengkritik kebijakan Jokowi yang melantik 12 wakil menteri. Menurut Desmond penunjukkan wakil menteri hanya untuk bagi-bagi kekuasaan saja.

"Pertama, sebelum ada Wamen, saya melihat pak Jokowi ini agak serius, kali ini, sesudah ada Wamen, saya melihat ini kayak bagi-bagi kekuasaan saja. Jadi Indonesia kerja berubah jadi Indonesia maju, harapan itu berbanding terbalik," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Berikut 12 nama wakil menteri di Kabinet Indonesia Maju :

1. Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar
2. ‎Wakil Menteri Pertahanan Wahyu Sakti Trenggono
3. Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi
4. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara
5. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga
6. Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat John Wempi Wetipo
7. Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong
8. Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi
9. Wakil Menteri ATR/Kepala BPN Surya Candra
10. Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin
11. Wakil Menteri BUMN Kartiko W
12. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Herliani Tanoesoedibjo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas