Polri Gelar Simulasi Pengamanan Awak Media Saat Unjuk Rasa Berujung Ricuh
Brigjen Pol Budi Setiawan mengatakan simulasi ini penting bagi awak media agar dapat memproteksi diri saat meliput aksi unjuk rasa.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri menggelar simulasi pengamanan bagi awak media saat aksi unjuk rasa terjadi dan berujung ricuh atau rusuh, di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Sabtu (26/10).
Karo Multimedia Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Budi Setiawan mengatakan simulasi ini penting bagi awak media agar dapat memproteksi diri saat meliput aksi unjuk rasa.
"Kadang-kadang media itu kan ingin dapat gambar yang akurat, padahal bisa zoom, zoom kurang akurat, dia mendekat sekali, padahal itu daerah berbahaya, bahkan anggota pun tidak berani ke titik itu," ujar Budi kepada awak media, di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Sabtu (26/10/2019).
Ia mengatakan terkadang emosi anggota Korps Bhayangkara akan menjadi berbeda ketika di lapangan.
Baca: Ketua KPI Pusat Tak Kuasa Menahan Tawa saat Melaney Pertanyakan Pentil Ban & Tayangan Kartun Diblur
Oleh karenanya, untuk menghindari terjadi aksi kekerasan pihaknya mengajak awak media untuk saling menjaga dengan melihat situasi kondisi.
"Dalam penanganan unjuk rasa untuk memberikan perlindungan pengetahuan kepada media diharapkan ke depannya dapat bisa mengamankan diri pada saat meliput setiap kejadian," kata dia.
Jenderal bintang satu itu berharap simulasi atau pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan awak media saat meliput unjuk rasa yang rusuh.
Selain itu, kata dia, ia mengingatkan agar awak media selalu bertugas dengan berpatokan pada standar operasional pelaksanaan (SOP).
"Pelatihan kali ini diharapkan menambah kemampuan awak media diantaranya termasuk awak media memahami pola keamanan dalam penugasan kerusuhan yang dilaksanakan personel Polri. Awak media dapat melaksanakan tugas pada saat unjuk rasa dengan baik sesuai dengan SOP yang ada," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.