Cerita Ketua KPK yang Kerap Diteror Jika Bidik Kasus ''Orang Penting''
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menceritakan bahwa dia bersama empat pimpinan lainnya sering mendapat teror
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menceritakan bahwa dia bersama empat pimpinan lainnya sering mendapat teror.
Agus mengaku, dirinya bersama Laode M Syarif, Saut Situmorang, Basaria Panjaitan, dan Alexander Marwata kerap mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan atau mengarah pada tekanan saat KPK tengah mengusut sebuah kasus korupsi.
Apalagi, kata dia, ketika kasus yang diusut melibatkan 'orang-orang penting' di Indonesia.
"Kasus yang ditangani itu kalau kasusnya besar, melibatkan orang penting, dan orang besar itu biasanya memang satu, penanganannya susah sekali dan biasanya lama. Dan itu juga mohon maaf tekanannya juga cukup kuat," kata Agus di sela-sela kegiatan Media Gathering di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (26/10/2019).
Bahkan, Agus mengatakan, tekanan bernada teror itu sampai menyasar tidak hanya pada dirinya melainkan hingga ke keluarganya.
"Baik pada saya sendiri maupun lingkungan saya termasuk keluarga," ujarnya.
Agus enggan menjelaskan lebih rinci soal teror dan tekanan-tekanan yang dialaminya itu.
Ia hanya mengaku apabila KPK tengah membidik dan menelusuri kasus korupsi yang melibatkan orang penting di Indonesia, pihaknya kerap mendapatkan tekanan yang diberikan itu besar sekali.
"Jadi itu mau tidak mau harus diakui, ada. Kasusnya saya nggak perlu sebut satu per satu ya. Tetapi kasus yang besar, melibatkan tokoh besar itu biasanya memang complicated, waktunya panjang dan memberikan tekanan yang cukup besar," kata Agus.
Diketahui, kediaman Agus Rahardjo pernah diteror bom oleh orang tak dikenal.
Tak hanya Agus, Laode M Syarif juga pernah mendapatkan teror serupa.
Celakanya, hingga kini pihak kepolisian masih mengusut kasus itu, dan belum diketahui siapa orang yang melakukan teror tersebut.
Tidak Perlu Khawatir