Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Ketua KPK yang Kerap Diteror Jika Bidik Kasus ''Orang Penting''

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menceritakan bahwa dia bersama empat pimpinan lainnya sering mendapat teror

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Sanusi
zoom-in Cerita Ketua KPK yang Kerap Diteror Jika Bidik Kasus ''Orang Penting''
Ilham Rian Pratama
Ketua KPK Agus Rahardjo ketika diwawancarai awak media dalam acara Media Gathering, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (26/10/2019) malam 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menceritakan bahwa dia bersama empat pimpinan lainnya sering mendapat teror.

Agus mengaku, dirinya bersama Laode M Syarif, Saut Situmorang, Basaria Panjaitan, dan Alexander Marwata kerap mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan atau mengarah pada tekanan saat KPK tengah mengusut sebuah kasus korupsi.

Empat pimpinan KPK, Agus Rahardjo, Basaria Panjaitan, Saut Situmorang, dan Alexander Marwata berfoto bersama di ruangan konferensi pers KPK, Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (16/10/2019)
Empat pimpinan KPK, Agus Rahardjo, Basaria Panjaitan, Saut Situmorang, dan Alexander Marwata berfoto bersama di ruangan konferensi pers KPK, Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (16/10/2019) (Tribunnews.com/ Ilham Rian Pratama)

Apalagi, kata dia, ketika kasus yang diusut melibatkan 'orang-orang penting' di Indonesia.

"Kasus yang ditangani itu kalau kasusnya besar, melibatkan orang penting, dan orang besar itu biasanya memang satu, penanganannya susah sekali dan biasanya lama. Dan itu juga mohon maaf tekanannya juga cukup kuat," kata Agus di sela-sela kegiatan Media Gathering di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (26/10/2019).

Bahkan, Agus mengatakan, tekanan bernada teror itu sampai menyasar tidak hanya pada dirinya melainkan hingga ke keluarganya.

"Baik pada saya sendiri maupun lingkungan saya termasuk keluarga," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Agus enggan menjelaskan lebih rinci soal teror dan tekanan-tekanan yang dialaminya itu.

Ia hanya mengaku apabila KPK tengah membidik dan menelusuri kasus korupsi yang melibatkan orang penting di Indonesia, pihaknya kerap mendapatkan tekanan yang diberikan itu besar sekali.

Petugas disaksikan Ketua KPK, Agus Rahardjo (kiri) dan Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan (tengah) serta Saut Situmorang (kanan) menunjukkan barang bukti terkait operasi tangkap tangan (OTT) dugaan suap Wali Kota Medan, di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (16/10/2019) malam. KPK menetapkan tiga orang tersangka yakni Wali Kota Medan, Tengku Dzulmi Eldin, Kepala Bagian Protokoler Kota Medan, Syamsul Fitri Siregar, dan Kepala Dinas PUPR Kota Medan, Isa Ansyari sebagai penyuap dengan barang bukti uang Rp 330 juta terkait dugaan suap perjalanan dinas. Tribunnews/Irwan Rismawan
Petugas disaksikan Ketua KPK, Agus Rahardjo (kiri) dan Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan (tengah) serta Saut Situmorang (kanan) menunjukkan barang bukti terkait operasi tangkap tangan (OTT) dugaan suap Wali Kota Medan, di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (16/10/2019) malam. KPK menetapkan tiga orang tersangka yakni Wali Kota Medan, Tengku Dzulmi Eldin, Kepala Bagian Protokoler Kota Medan, Syamsul Fitri Siregar, dan Kepala Dinas PUPR Kota Medan, Isa Ansyari sebagai penyuap dengan barang bukti uang Rp 330 juta terkait dugaan suap perjalanan dinas. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

"Jadi itu mau tidak mau harus diakui, ada. Kasusnya saya nggak perlu sebut satu per satu ya. Tetapi kasus yang besar, melibatkan tokoh besar itu biasanya memang complicated, waktunya panjang dan memberikan tekanan yang cukup besar," kata Agus.

Diketahui, kediaman Agus Rahardjo pernah diteror bom oleh orang tak dikenal.

Tak hanya Agus, Laode M Syarif juga pernah mendapatkan teror serupa.

Celakanya, hingga kini pihak kepolisian masih mengusut kasus itu, dan belum diketahui siapa orang yang melakukan teror tersebut.

Tidak Perlu Khawatir

Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2015-2019 meminta kepada semua pihak untuk tidak skeptis terhadap pimpinan KPK periode mendatang 2019-2023.

Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, hal itu juga dirasakan oleh pimpinan KPK sebelumnya.

"Sama, kan dulu waktu kami memimpin boleh dikatakan orang memandang skeptis, kok pilihannya ini? Tetapi kemudian dalam berjalannya waktu kan ya," kata Agus di sela-sela kegiatan Media Gathering di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (26/10/2019).

Agus mengakui pimpinan KPK nanti yang digawangi oleh Irjen Firli Bahuri cs itu pasti ada positif dan negatifnya.

Hal itu sama dengan kepemimpinannya yang juga memiliki kelebihan dan kekurangan.

Baca : Tak Biasa, Begini Cara Mucikari Tawarkan PA, Putri Pariwisata Asal Balikpapan di Prostitusi Online

"Dalam perjalanan waktu kan mungkin tidak juga optimal betul, ada sisi positifnya. Bahwa itu harus diakui, meski itu ada sisi negatifnya. Kita tunggu saja," ujar Agus.

Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menjalani uji kepatutan dan kelayakan di ruang rapat Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2019). Uji kelayakan dan kepatutan Capim KPK akan berlangsung selama dua hari yaitu pada 11-12 September 2019. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menjalani uji kepatutan dan kelayakan di ruang rapat Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2019). Uji kelayakan dan kepatutan Capim KPK akan berlangsung selama dua hari yaitu pada 11-12 September 2019. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Lebih lanjut, Agus meminta semua pihak agar tidak perlu khawatir dengan kepemimpinan KPK periode Firli cs.

Sekalipun, keberadaan Dewan Pengawas (Dewas) sesuai UU KPK yang baru diberlakukan itu belum terbentuk hingga saat ini.

"Enggak usah khawatir. Dilihat saja nanti dalam perjalanan waktu. Mungkin lebih baik ada Dewas, ada pimpinan. Mungkin bisa saling bersinergi," kata Agus.

Baca: Tanggapan Liza Natalia Saat Mendengar Adik Iparnya, Ashanty Idap Penyakit Autoimun

Baca: Berkunjung ke Rumah Pengasuh Rafathar, Raffi Ahmad Disambut Peluk Tangis Ibunda Lala

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas