Tak Masuk Kabinet, Sekjen PKPI: Itu Hak Presiden
Menurut Verry, pernyataan maaf Presiden Jokowi menunjukkan sikap santun dan rendah hati dari negarawan dan pemimpin bangsa.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Verry Surya Hendrawan menanggapi peryataan Presiden Jokowi yang meminta maaf soal tak mengakomodir seluruh partai koalisi masuk ke dalam kabinet Indonesia Maju.
Menurut Verry, pernyataan maaf Presiden Jokowi menunjukkan sikap santun dan rendah hati dari negarawan dan pemimpin bangsa.
Meski demikian, kata Verry, PKP Indonesia merasa pernyataan maaf dari Jokowi itu bukan ditujukan untuk pihaknya.
Sebab, sebagai salah satu partai pendukung Jokowi di Pilpres 2019, PKP Indonesia menyatakan dukungan tanpa syarat.
"Kami meyakini sepenuhnya bahwa pernyataan Presiden Jokowi bukan ditujukan untuk PKP Indonesia. Mengapa? Karena sejak awal, PKPI memberikan dukungan yang tulus dan tanpa syarat. Titik tanpa koma," kata Verry, Minggu (27/10/2019).
Baca: Finalis Putri Pariwisata 2016 Berstatus Pelajar, Tisu Bekas Jadi Barang Bukti, Begini Faktanya
Mantan Wakil Sekretaris TKN ini juga mengatakan, penyusunan kabinet adalah hak prerogatif Presiden.
Sehingga, PKP Indonesia juga sangat memahami dan menghormati sepenuhnya terkait hal ini.
“Kami mendukung susunan Kabinet yang telah diumumkan dan mendoakan kelancaran dalam menjalankan tugas," ucap Verry.
Ia pun menegaskan, PKP Indonesia akan terus menjadi pendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin selama 5 tahun mendatang.
Serta, mitra konstruktif dan solutif, serta menjadi bagian aktif dari pembangunan, menuju Indonesia Maju, sejahtera, adil dan makmur.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan permintaan maaf kepada sejumlah pihak yang tidak terakomodasi ke dalam Kabinet Indonesia Maju.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam pidatonya saat peresmian pembukaan Musyawarah Besar ke-10 Pemuda Pancasila (PP) di Hotel Sultan, Sabtu (26/10/2019) malam.
"Yang kecewa, berarti, lebih dari 266 juta orang pasti kecewa. Artinya, pasti yang kecewa lebih banyak dari yang senang dan mungkin juga sebagian dari yang hadir ada yang kecewa. Jadi, saya mohon maaf tidak bisa mengakomodasi semuanya karena, sekali lagi, ruangnya hanya 34," kata Jokowi.
Jokowi menjelaskan, ada 300 nama yang diusulkan untuk menjadi calon menteri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.