Hanura Galau Ditinggalkan Jokowi di Penyusunan Kabinet, Begini Reaksi Politisinya
Walau muncul kekecewaan pada para keder Hanura, Inas Nasrullah tetap berusaha menguatkan partainya.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM - Politisi Partai Hanura Inas Nasrullah mengatakan adanya kekecewaan yang muncul pada para kader partai.
Inas Nasrullah mengaku kekecewaan itu muncul, setelah tidak ada satu pun kader Hanura yang masuk dalam kabinet Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube Talk Show tvOne, Sabtu (26/10/2019), pada acara tersebut Inas Nasrullah mengungkap kekecewaan yang dirasakan kader dari Hanura.
Sebelum mengungkap kekecewaan, Inas Nasrullah menceritakan perjuangannya bersama partai-partai lain mengusung pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin.
Ia mengaku banyak momen yang dilaluinya bersama partai-partai lainnya, untuk memenangkan Jokowi.
"Perjalanan kita pada saat kampaye, pada saat pendaftaran itu semangatnya ada kebersamaan, tekad kita ingin sama-sama memenangkan Pak Jokowi untuk 2019-2024, senangnya sangat luar biasa gitu," ucap Inas Nasrullah, pada acara Apa Kabar Indonesia Malam di tvOne.
Bahkan Inas Nasrullah mengakun sempat dibuat khawatir dengan jumlah pendukung dari kubu paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Inas Nasrullah pun merasa pada masa-masa itu, Hanura sebagai partai pengusung mengaku sudah melakukan berbagai upaya maksimal.
"Pada saat itu perintah dari ketua umum TKN adalah Pak Herry, bahwa kita harus terjun, pasukan harus turun, dan itu dilakukan Hanura," ucap Inas Nasrullah.
Bahkan Hanura mengaku tidak ragu untuk pasang badan membela Jokowi.
"Semua pasang badan untuk pemenangan Jokowi dan Kiai Ma'ruf," ucap Inas Nasrullah.
Namun pada susunan kabinet Jokowi yang baru yaitu Kabinet Indonesia Maju tidak ada nama kader dari partai Hanura.
Inas Nasrullah pun merasa Hanura telah ditinggalkan oleh Jokowi.
"Tetapi pada titik akhirnya, setelah pilpres ini dimenangkan, kita ditinggal, atau tertinggal," ucap Inas Nasrullah.
Ia dan partainya telah bingung mengenai dirinya yang ditinggalkan atau tak sengaja tertinggal.
"Ini harus dijawab sama Pak Jokowi, kita ini ditinggal atau tertinggal? Nah pertanyaan ini belum terjawab," ujar Inas Nasrullah.
Inas Nasrullah pun langsung menyampaikan dua hal yang membuat kader Hanura kecewa.
Ia menyinggung soal pemilihan menteri yang tidak ada nama Hanura di dalamnya.
Walau begitu, Hanura masih bisa memahami tidak adanya kursi untuk partainya di kabinet.
"Mengapa kita menanyakan, ada dua poin sebenarnya. Ketika pemilihan menteri-menteri itu, Hanura tidak diposisikan untuk mendapatkan menteri," ucap Inas Nasrullah.
"Buat kita, kita tidak ada masalah ya karena hak prerogatif presiden," tambahnya.
Hal yang membuat Hanura semakin kecewa yaitu saat, pemilihan wakil menteri.
Ia mengaku kembali tidak ada nama Hanura pada wakil menteri.
Kekecewaan itu ditambah dengan masuknya kader PSI dan Perindo pada kabinet Jokowi.
"Akhirnya yang membuat kecewa kader-kader Hanura, ketika pemilihan wakil menteri itu diumumkan kok hanya PSI dan Perindo. Akhirnya kan kader-kaderkan kecewa," ujar Inas Nasrullah.
Walau muncul kekecewaan pada para keder Hanura, Inas Nasrullah tetap berusaha menguatkan partainya.
Ia mengaku akan terus mendukung Jokowi sampai masa jabatan pada periode ini selesai, yaitu pada 2024.
"Saya katakan kepada teman-teman, pada kader, kita tetap harus mendukung Pak Jokowi sampai lima tahun ke depan," ucap Inas Nasrullah.
Inas Nasrullah mengaku akan tetep mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin walau dari luar pemerintah (TribunWow.com/Ami)
Penulis: AmirulNisa