Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggapi Amien Rais, PDIP: Perhitungan Pak Amien Mungkin Berjalan Kaki Yogyakarta - Jakarta

Menurut Hasto, perhitungan yang dimaksud Amien Rais yakni menepati janjinya untuk berjalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Tanggapi Amien Rais, PDIP: Perhitungan Pak Amien Mungkin Berjalan Kaki Yogyakarta - Jakarta
Fransiskus Adhiyuda
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto usai acara peringatan Sumpah Pemuda bertema 'Pemuda Yang Berjati Diri Indonesia' di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Senin (28/10/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang membuat perhitungan ke kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) jilid II atau Kabinet Indonesia Maju.

Menurut Hasto, perhitungan yang dimaksud Amien Rais yakni menepati janjinya untuk berjalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta.

Baca: Tanggapan Amien Rais saat Prabowo Diangkat Sebagai Menteri Pertahanan

"Ya mungkin Pak Amien mau jalan kaki dari Jogja ke Jakarta. Itu perhitungan yang disampaikan Pak Amien, mungkin ya," ucap Hasto saat ditemui di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, Senin (28/10/2019).

Sebelumnya, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengaku masih menahan diri untuk melontarkan kritik terhadap kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) jilid II atau Kabinet Indonesia Maju.

Hal itu disampaikan Amien Rais setelah menjadi pembicara dalam kajian dengan tema "Islam dan Komunis (bahaya laten komunis)" di Masjid Jami' Karangkajen, Yogyakarta, Minggu (27/10/2019) malam.

"Jadi sementara ini saya masih menahan diri karena saya harus fair, harus sportif. Berikan dulu waktu untuk konsolidasi dan lain-lain. Kalau ternyata sudah enam bulan 'jebulnya' tidak bisa apa-apa, nanti kita buat perhitungan," kata Amien seperti dikutip dari Kompas.com

Berita Rekomendasi

Menurut Amien, Kabinet Indonesia Maju tidak perlu buru-buru dikritik.

Kabinet yang baru dibentuk Presiden Joko Widodo itu perlu diberi waktu untuk merealisasikan cita-cita yang dijanjikan enam bulan hingga satu tahun ke depan.

Amien Rais menahan diri

Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Amanat Nasional Amien Rais menggelar konferensi pers di kantor DPP PAN Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/7/2019). Dalam kesempatan tersebut Amien Rais membacakan surat dari Prabowo Subianto terkait pertemuan Prabowo dengan Joko Widodo beberapa waktu lalu. TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Amanat Nasional Amien Rais menggelar konferensi pers di kantor DPP PAN Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/7/2019). Dalam kesempatan tersebut Amien Rais membacakan surat dari Prabowo Subianto terkait pertemuan Prabowo dengan Joko Widodo beberapa waktu lalu. TRIBUNNEWS/JEPRIMA (TRIBUN/JEPRIMA)

Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasioal (PAN) Amien Rais, mengaku dirinya sedang menahan diri untuk mengkritik Presiden ke-7 Republik Indonesia (RI) Joko Widodo, dikutip dari video akun Youtube Kompas TV, Senin (28/10/2019).

Presiden Jokowi melengkapi formasi Kabinet Indoensia Maju, setelah melantik 34 menteri, 4 pejabat setingkat menteri dan 12 wakil menteri, 23 dan 25 Oktober 2019 lalu.

Menurut Ketua MPR 1999-2004 tersebut, Kabinet Indonesia Maju perlu diberi waktu untuk merealisasikan cita-cita.

 "Saya masih menahan diri, karena harus adil, harus sportif," ujarnya setelah menjadi pembicara dalam kajian dengan tema "Islam dan Komunis (bahaya laten komunis)" di Masjid Jami' Karangkajen, Yogyakarta, Minggu (27/10/2019) malam.

Sebelum melancarkan kritik untuk Kabinet Jokowi-Ma'aruf, Amien berencana mengamati kinerja Jokowi selama enam bulan ke depan.

"Berikan dulu waktu untuk konsolidasi. Kalau ternyata sudah enam bulan tidak bisa apa-apa, nanti kita buat perhitungan," katanya.

Dia menambahkan selain memberikan kritik yang pedas kepada Jokowi, Amien akan membuat perhitungan dengan Jokowi apabila di nilai kinerjanya tidak memuaskan.

Baca: Tanggapan Amien Rais saat Prabowo Diangkat Sebagai Menteri Pertahanan

Tanggapan Amien Rais Terhadap Menteri Pertahanan

Amien rais juga menyampaikan pesan sarkasnya ketika pelantikan Prabowo subianto sebagai Menteri pertahanan

Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais menanggapi dilantiknya Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerinda sebagai Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju, Rabu (23/10/2019) lalu.

Amien mengatakan ia tidak merestui dilantiknya Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan.

Ketua MPR periode 1999-2004 menyampaikan tiga pesan terkait kritiknya kepada Prabowo Subianto.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat tiba di gedung Kementrian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019). Kedatangan Prabowo dalam rangka serah terima jabatan Menteri Pertahanan yang disambut upacara militer. Tribunnews/Jeprima
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat tiba di gedung Kementrian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019). Kedatangan Prabowo dalam rangka serah terima jabatan Menteri Pertahanan yang disambut upacara militer. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Pesan tersebut menyebutkan jika Amien Rais adalah ayah dari Prabowo Subianto, tentu dia akan merestui anaknya menjadi Menteri.

“Kalau saya bapaknya Prabowo saya merestui,” ujar Amien Rais dikutip dari video akun Youtube Kompas TV, Senin (28/10/2019). 

Untuk diketahui, Amien Rais bukanlah ayah dari Prabowo Subianto.

Baca: Ditantang Amien Rais Soal Kinerja Kabinet Indonesia Maju, Mahfud MD Siap Dijewer

Pesan sarkas tersebut menarik perhatian masyarakat.

Pertama, Amien Rais menyatakan tidak merestui dilantiknya Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan.

Kedua, Amien Rais mengatakan dia tidak menolak dilantiknya Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan.

Ketiga, Amien rais menegaskan tidak melawan keputusan yang sudah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo, terkait dilantiknya Prabowo Subianto.

“Saya ngga merestui, tidak menolak, tidak melawan juga,” kata Amien Rais. (*)

Sebanyak 34 menteri anggota Kabinet Kerja I melakukan sumpah jabatan di Istana Negara, Jakarta, 27 Oktober 2014. 6 Menteri Lama Ini Tak Layak Masuk Kabinet Jokowi 2, Faisal Basri: Menteri Ini Paling Banyak Dosanya.
Sebanyak 34 menteri anggota Kabinet Kerja I melakukan sumpah jabatan di Istana Negara, Jakarta, 27 Oktober 2014. 6 Menteri Lama Ini Tak Layak Masuk Kabinet Jokowi 2, Faisal Basri: Menteri Ini Paling Banyak Dosanya. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Amien Rais: Kalau 6 Bulan Kabinet Jokowi Tak Bisa Apa-apa, Kita Buat Perhitungan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas