Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PDIP Ungkit Nazar Amien Rais Jalan Kaki Jogja-Jakarta, Dua Orang Pernah Menagih hingga Kata PAN

Menurut Hasto, perhitungan yang dimaksud Amien Rais yakni menepati janjinya untuk berjalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta.

Penulis: Daryono
Editor: Fathul Amanah
zoom-in PDIP Ungkit Nazar Amien Rais Jalan Kaki Jogja-Jakarta, Dua Orang Pernah Menagih hingga Kata PAN
kolase tribunnews
Amien Rais dan Hasto Kristiyanto 

PDIP Ungkit Nazar Amien Rais Jalan Kaki Jogja-Jakarta, Dua Orang Pernah Menagih hingga Kata PAN

TRIBUNNEWS.COM - Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristyanto mengungkit nazar jalan kaki Yogyakarta-Jakarta yang menurut Hasto pernah diucapkan oleh Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais

Hasto mengungkap hal itu saat dimintai tanggapan soal pernyataan terbaru Amien Rais yang akan membuat perhitungan ke kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) jilid II atau Kabinet Indonesia Maju.

Menurut Hasto, perhitungan yang dimaksud Amien Rais yakni menepati janjinya untuk berjalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta.

"Ya mungkin Pak Amien mau jalan kaki dari Jogja ke Jakarta. Itu perhitungan yang disampaikan Pak Amien, mungkin ya," ucap Hasto saat ditemui di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, Senin (28/10/2019).

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto usai acara peringatan Sumpah Pemuda bertema 'Pemuda Yang Berjati Diri Indonesia' di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Senin (28/10/2019).
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto usai acara peringatan Sumpah Pemuda bertema 'Pemuda Yang Berjati Diri Indonesia' di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Senin (28/10/2019). (Fransiskus Adhiyuda)

Dalam catatan Tribunnews.com, Amien Rais disebut-sebut pernah bernazar bakal berjalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta jika Jokowi memenangi Pilpres. 

Lantas benarkah Amien Rais betul-betul pernah membuat nazar itu? 

Berita Rekomendasi

Hingga saat ini, belum pernah ada tanggapan dari Amien Rais terkait nazar itu. 

Baca: Politikusi PAN Bicara Sikap Amien Rais Soal Prabowo Masuk Kabinet Jokowi

Namun, PAN DIY pernah memberi tanggapan. 

Di sisi lain, selain Hasto, terdapat dua orang yang menagih nazar yang disebut diucap Amien Rais tersebut. 

Berikut rangkumannya, Selasa (29/10/2019); 

1. Lillik Yuliantoro Gantikan Nazar Amien Rais

Lilik Yuliantoro (39) sebelum melakukan aksi jalan kaki jilid 4, Senin (22/7/2019), dari Tugu Pal Putih Yogyakarta.
Lilik Yuliantoro (39) sebelum melakukan aksi jalan kaki jilid 4, Senin (22/7/2019), dari Tugu Pal Putih Yogyakarta. (Tribun Jogja/Andreas Desca Budi Gunawan )

Pada 22 Juli 2019 lalu, seorang pria asal Blora Jawa Tengah, Lilik Yuliantoro ramai diberitakan karena aksinya melakukan jalan kaki dari Yogyakarta menuju Jakarta. 

Lilik rela menempuh perjalanan sejauh lebih dari 519 Km itu untuk menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara.

Aksi tersebut dilakukan Lilik untuk menggantikan nazar yang menurut Lilik pernah dibuat Amien Rais.

"Menggantikan Amien Rais. Nazarnya (jalan kaki Yogya-Jakarta) sempat diucapkan jika Pak Jokowi terpilih menjadi Presiden lagi. Bapak Amien Rais sudah tua, untuk itu saya terketuk hati untuk menggantikan nazarnya beliau. Lebih baik bapak Amien Rais di rumah, biar yang muda yang melanjutkan generasi bangsa," ungkap Lilik.

Baca: Gerindra Sebut Tidak Ada Janji Politik Apapun dari Prabowo ke Amien Rais

Diungkapkan Lilik, tujuan menggantikan Amien Rais karena nazar tersebut belum juga dilaksanakan.

Sehingga, dirinya berinisiatif mengantikan agar tidak ada bully-an lagi dari masyarakat.

"Daripada di-bully masyarakat, lebih baik saya yang melaksanakan. Biar persatuan Indonesia tetap terjaga," tegasnya.

2. PAN DIY Bantah Amien Rais Pernah Bernazar

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) DIY Nazaruddin membantah Amien Rais pernah membuat nazar bakal jalan kaki Yogya-Jakarta bila Jokowi terpilih jadi Presiden. 

"Setahu saya enggak ada (Amien Rais nazar jalan kaki dari Yogya ke Jakarta)," ujar Nazaruddin saat dihubungi, Senin (22/7/2019) sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Amanat Nasional Amien Rais menggelar konferensi pers di kantor DPP PAN Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/7/2019). Dalam kesempatan tersebut Amien Rais membacakan surat dari Prabowo Subianto terkait pertemuan Prabowo dengan Joko Widodo beberapa waktu lalu. TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Amanat Nasional Amien Rais menggelar konferensi pers di kantor DPP PAN Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/7/2019). Dalam kesempatan tersebut Amien Rais membacakan surat dari Prabowo Subianto terkait pertemuan Prabowo dengan Joko Widodo beberapa waktu lalu. TRIBUNNEWS/JEPRIMA (TRIBUN/JEPRIMA)

Nazaruddin juga menyampaikan jika internal partai tidak pernah mendengar adanya nazar dari Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais tersebut.

Ia pun enggan menanggapi aksi pria asal Blora, Jawa Tengah bernama Lilik Yuliantoro yang menggantikan Amien Rais dengan berjalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta.

"Saya enggak tahu, saya malas menanggapi. Semua kok dikait-kaitkan jalan kaki, jalan kaki," tegasnya.

Menurutnya harusnya nazar dilakukan oleh orang yang bernazar.

Baca: Amien Rais Siap Menjewer Kabinet Jokowi Jika Tidak Berbuat Apa-apa, Begini Reaksi Mahfud MD.

Bukan dilakukan oleh orang lain.

Padahal, nazar jalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta tidak pernah didengarnya dari Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais.

"Nazar kok diwakili gimana ? Gak pernah, gak pernah (ada nazar jalan kaki), seingat saya ga ada," tegasnya.

3. Lima Tahun Lalu, Giman Tagih Nazar Amien Rais

Giman mengaku kecewa tak dapat bertemu amin rais
Giman mengaku kecewa tak dapat bertemu amin rais (KOMPAS.com/ Wijaya Kusum)

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com pada 29 September 2014, warga Malang, Jawa Timur, Giman mendatangi kediaman Amien Rais di Yogyakarta. 

Saat itu, Giman ingin bertemu dengan Amien Rais untuk mengajak Amien Rais memenuhi nazar jalan kaki Yogyakarta-Jakarta. 

Namun, saat didatangi ke rumahnya, Amien Rais tak ada di rumah. 

"Ya kecewa tidak dapat bertemu Pak Amien Rais," ujar Giman saat ditemui di rumah Amien Rais, di Perumahan Sawit Sari, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta.

Giman mengaku tahu bahwa sebelum Pilpres 2014 lalu, Amien Rais pernah bernazar akan berjalan kaki ke Jakarta bila Joko Widodo terpilih menjadi presiden.

"Saya ke sini untuk mengajak berjalan bersama," tegasnya.

Namun demikian, Giman yang sehari-hari berjualan kue putu keliling ini harus mengubur niatnya berjalan bersama Amien Rais.

Menurut informasi dari petugas keamanan di rumah itu, Amien sudah bertolak ke Jakarta dengan menggunakan pesawat.

Setelah 20 menit berdiri di depan pagar rumah Amien Rais, Giman lantas memutuskan untuk pergi.

Dia lantas melangkah meninggalkan rumah Amien Rais dan melanjutkan perjalanannya menuju Jakarta.

4. Pernah Bernazar untuk Nazaruddin

Hingga saat ini belum ada penjelasan langsung dari keluarga Amien Rais soal kabar Amien Rais pernah bernazar jalan kaki Yogya-Jakarta jika Jokowi terpilih jadi Presiden.

Namun, dalam catatan Kompas.com, Amien pernah membuat nazar dan ia membayarnya dengan berjalan kaki. 

Hal itu berdasarkan pemberitaan Kompas.com pada 15 Agustus 2011.

Saat itu, mantan Ketua MPR, Amien Rais, berjalan kaki dari Bundaran Hotel Indonesia ke gedung Pengurus Pusat Muhammadiyah di Jalan Menteng Raya, Senin (15/8/2011) sekitar pukul 21.00-22.00.

Baca: Tahan Komentarnya Terhadap Kinerja Kabinet Jokowi-Maaruf 2019-2024, Amien Rais: Beri Waktu 6 Bulan

Ia tidak sendiri, tetapi diiringi sekitar 50 orang fungsionaris Partai Amanat Nasional, partai yang dibidaninya semasa reformasi.

Lantas kenapa dia malam-malam jalan kaki?

"Saya bukan mencari sensasi, karena saya tidak mengundang wartawan. Ini hanya bentuk dukungan anak bangsa kepada Polri, KPK, dan kejaksaan untuk mengusut tuntas kasus mantan bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin," katanya, sesaat setelah tiba di gedung PP Muhammadiyah dan meneguk segelas air mineral.

Usut punya usut, ternyata aksi jalan kaki ini dilakukannya untuk memenuhi nazar yang pernah diucapkannya beberapa waktu lalu.

Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin memberikan kesaksian dalam sidang kasus korupsi proyek pembangunan Pusat Pendidikan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang, Bogor, Jawa Barat dengan terdakwa Andi Zulkarnaen Mallarangeng alias Choel Mallarangeng di Pengadilan Tipikor, Jalan  Bunggur, Jakarta Pusat, Senin (29/5). Sidang tersebut beragendakan pemeriksaan saksi yaitu Muhammad Nazaruddin yang juga merupakan terpidana kasus tersebut. (Warta Kota/Henry Lopulalan)
Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin memberikan kesaksian dalam sidang kasus korupsi proyek pembangunan Pusat Pendidikan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang, Bogor, Jawa Barat dengan terdakwa Andi Zulkarnaen Mallarangeng alias Choel Mallarangeng di Pengadilan Tipikor, Jalan Bunggur, Jakarta Pusat, Senin (29/5).  (Warta Kota/Henry Lopulalan) (Warta Kota/henry lopulalan)

Ia akan berjalan kaki dari Bundaran HI ke PP Muhammadiyah jika Nazaruddin yang saat itu buron di luar negeri berhasil ditangkap dan dibawa kembali ke Tanah Air.

Meski Nazaruddin sudah ditangkap, Amien mengingatkan bahwa persoalan penegakan hukum tidak selesai sampai di situ.

"Ini tahap awal, masih akan ruwet," katanya.

"Kita tidak apriori, tetapi kenyataan kemarin KPK lembek, tidak berani kalau tikusnya besar," lanjut Amien kala itu. 

Dukungan moral yang diberikannya, ternyata tidak berhenti sampai di situ.

Ia kembali bernazar, kalau proses penegakan hukum terhadap diri Nazaruddin bisa transparan, tidak ada intervensi uang maupun kekuasaan, ia berjanji akan berjalan kaki dari Bundaran HI hingga Masjid Al Azhar.

(Tribunnews.com/Daryono/Fransiskus Adhiyuda Prasetia) Kompas.com/Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas