Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dimajukan Lebih Cepat 2 Tahun, Indonesia Stop Ekspor Nikel Demi Pengembangan Mobil Listrik

Indonesia merupakan satu diantara negara pemasok bijih nikel terbesar didunia.

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Daryono
zoom-in Dimajukan Lebih Cepat 2 Tahun, Indonesia Stop Ekspor Nikel Demi Pengembangan Mobil Listrik
TRIBUN/HO
Truk Tata beroperasi di Site PT Sumber Daya Arindo di Monoropo, Halmahera, Maluku Utara, Sabtu (30/3/2019). PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) melalui anak perusahaannya PT Sumberdaya Arindo (SDA) menambah armada truck di kawasan pertambangan nikel Halmahera guna mendukung meningkatnya permintaan dan produksi nikel. TRIBUNNEWS/HO 

TRIBUNNEWS.COM - Indonesia merupakan satu diantara negara pemasok bijih nikel terbesar didunia.

Hal ini memikat beberapa negara berteknologi maju mengimpor nikel dari Indonesia.

Nikel merupakan komponen penting pada baterai mobil listrik.

Menyadari hal itu, Indonesia memajukan larangan ekspor bijih nikel yang mulai efektif berlaku pada 1 Januari 2020.

Larangan ini tadinya akan dimulai pada 2022 namun Jokowi memajukan dua tahun lebih cepat.

Langkah ini untuk membangun momentum perkembangan mobil listrik yang akan marak ditahun-tahun yang akan datang.

Baca: Larangan Ekspor Nikel Dipercepat Jadi Awal 2020

Baca: Larangan Ekspor Nikel Bikin Investor Minati Bangun Pabrik Baterai di Indonesia

Karena perusahaan luar negeri yang membutuhkan bijih nikel harus membangun pabrik baterai di Indonesia.

BERITA REKOMENDASI

Ini akan memicu masuknya investasi yang berpotensi adanya industri otomotif domestik.

Jeffrosenberg Tan, Kepala Strategi PT Sinarmas Sekuritas, Jakarta, mengatakan ini merupakan peluang emas.

"Itu bisa memberikan peluang sekali seumur hidup bagi Indonesia,"ujar Jeffrosenberg dikutip dari bloomberg.com, Rabu (30/10/2019). 

Ia menambahkan, Indonesia dapat menjadi pemain kunci dalam industri paling penting secara global di masa depan.

Hal ini dilihat dari pengaruh rencana pemberhentian ekspor bijih nikel oleh Indonesia.


Rencana ini menarik minat negara - negara seperti China, Jepang dan Korea untuk membangun pabrik baterai di Indonesia.

Pemerintah mengatakan untuk pabrik pengolahan nikel baru mencapai $ 20 miliar pada 2024.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas