Komentari Wakil Menteri Kabinet Jokowi, Inas Nasrullah: Kompleksitas Rendah Tapi Volumenya Besar
Politisi Partai Hanura, dalam acara ILC di TV One berkomentar mengenai jumlah wakil menteri BUMN yang dinilai terlalu banyak.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Inas Nasrullah Zubair, Politisi Partai Hanura menyoroti jumlah wakil menteri BUMN yang dinilai terlalu banyak padahal kompleksitas kementerian tersebut rendah.
Inas Nasrullah beserta beberapa tokoh hadir dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) seperti Fadli Zon, Ali Mochtar Ngabalin, Akbar Faizal, hingga Mahfud MD yang ikut serta melalui video conference, Selasa (29/10/2019) malam.
Baca: Kecewa Hanura Tak Masuk dalam Kabinet Jokowi, Inas Nasrullah: Kita Ini Ditinggal atau Tertinggal?
Baca: [DIALOG] Efektivitas Birokrasi dan Kabinet Jokowi Jilid Dua (2)
Inas Nasrullah mengatakan saat ini yang ditunggu oleh masyarakat Indonesia setelah pembentukan Kabinet Indonesia Maju adalah bentuk kerja nyata.
Kali ini, Inas Nasrullah membahas mengenai satu-satunya kementerian yang mempunyai dua wakil menteri, yaitu Kementerian BUMN.
Ia membicarakan membicarakan mengenai Kementerian BUMN, yang merupakan satu-satunya kementerian dengan dua wakil menteri.
Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, ketika pengumuman 12 wakil menteri Kabinet Jokowi, terdapat dua wakil menteri untuk Kementerian BUMN.
Mereka adalah Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk dan Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum.
"Pada hari ini saya bukan bicara tentang kecewa atau tidak kecewa, karena yang sedang ramai di medsos adalah menyoroti tentang kementerian BUMN, satu-satunya kementerian yang punya dua wakil menteri," ujar Inas Nasrullah sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (29/10/2019)
"Padahal kalau menurut kawan-kawan di DPR, Kementerian BUMN ini adalah kementerian kelas tiga. Berdasarkan UU No 38 Tahun 2008 itu kelas tiga."
"Tapi hebatnya kementerian kelas tiga punya wakil menteri dua. Agak heran juga kawan-kawan."
Menurut Inas Nasrullah, Kementerian BUMN termasuk ke dalam kementerian kelas tiga, kompleksitas rendah tapi volumenya yang besar.
Inas Nasrullah pun bertanya-tanya kenapa presiden memilih dua wakil menteri.
"Kalau kita bicara tentang kompleksitas dari Kementerian BUMN, tidak besar tapi volumenya yang besar. Sedangkan kompleksitas yang tinggi itu seperti perdagangan cuma dikasih satu, perindustrian kompleksitasnya itu tinggi, tapi ada satu," kata Inas Nasrullah.
"Jadi kita juga bertanya-tanya kenapa Kementerian BUMN mendapatkan dua wakil menteri," sambungya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.