Komjen Idham: Kalau Saya Tidak Pakai Prinsip, Istri Saya Bisa Bintang 4 Setengah
Seraya terus menyalami tamu dan sesekali memberi hormat, Idham tampak terus berada di dekat sang istri.
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Senyum istri Komjen Pol Idham Azis, Fitri Handari, mengembang saat jajaran tamu yang berasal dari Komisi III DPR RI datang ke kediamannya untuk melakukan kunjungan jelang fit & proper test calon Kapolri.
Idham dan Fitri kompak mengenakan batik cokelat dalam hajatan itu. Sementara kedua anaknya, Ilham Urane Azis mengenakan seragam taruna akademi kepolisian, dan sang adik, Firda Athira Azis mengenakan pakaian putih.
Seraya terus menyalami tamu dan sesekali memberi hormat, Idham tampak terus berada di dekat sang istri. Terkadang, sempat beberapa kali lengan kanannya dirangkul perempuan asal Kendari tersebut.
Dalam sesi bincang ringan itu, Idham sempat melemparkan candaan kepada jajaran Komisi III tentang keluarganya, terutama tentang sang istri. Namun, ada pesan yang dilontarkan Idham kepada Fitri, yakni soal pekerjaannya sebagai polisi.
Baca: Demi Selamatkan Ibu, Pria di Sumatera Nekat Tikam Adiknya yang Ngamuk karena Lauk Tak Sesuai Selera
"Saya selalu bilang sama istri, kamu urusannya di dapur, sumur, dan kasur saja. Kalau tidak pakai prinsip itu lama-lama istri bisa jadi bintang empat setengah tadi," kata Pati Polri yang menjabat Kabareskrim itu, di Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2019)
Tak berhenti sampai di situ, Idham kemudian kembali mencairkan suasana. "Terus lama-lama bisa bintang tujuh. Obat sakit kepala itu," sambungnya lalu tertawa.
Fitri selaku sang istri pun memahami bahwa sosok Idham sebagai suami yang memiliki sifat keras. Namun, meski begitu, dirinya tak merasa itu jadi problem besar di keluarga.
"Bapak memang cukup keras dan (umur) kami beda cukup jauh. Namun, di situlah bapak punya prinsip, jadi istilahnya ngemong," kata Fitri.
Bahkan, saat sang suami bakal resmi menjadi Kapolri, dan itu otomatis Fitri menjadi istri seorang pimpinan tertinggi Bhayangkara, ditegaskan bahwa urusan lobi-lobi bakal dia hindari.
"Saya tidak pernah ikut campur. Bapak punya strategi sendiri urus polisi, dan saya tidak perlu cawe-cawe, karena selama ini tidak ikut campur urusan dinas, silakan saya tidak ingin, karena saya tidak punya kepentingan," ujarnya.
Ketimbang mengurusi hal-hal seperti itu, Fitri lebih senang membicarakan bagaimana hobinya selama ini di bidang olahraga.
Baca: Prabowo Subianto Pakai Mobil Pribadi untuk Dinas, Wasekjen Gerindra: Penghematan Anggaran Negara
"Hobi saya olahraga. Biasanya orang yang hobi olahraga lebih sportif. Saya lari, joging. Selain sehat, saya positif terus. Saya tidak berubah dan tidak akan ikut campur," tegasnya.
Dalam kunjungan tersebut, hadir jajaran Komisi III, mulai dari Ketua Komisi Herman Herry. Nama-nama familiar lain juga datang di sana, di antaranya Desmond Mahesa, Arsul Sani, Habiburokhman, Hinca Pandjaitan, Muhammad Nasir Djamil, Arteria Dahlan, Masinton Pasaribu, dan Taufik Basari.
Ada beberapa nama perwira tinggi Polri yang terpantau hadir di sana. Di antaranya yakni Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Muhammad Iqbal, Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Nico Afinta, Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Pol Albertus Rachmad Wibowo, dan nama-nama lainnya.