Bermula dari Aktivis HIV/AIDS untuk Perempuan, Nurul Arifin Kini Anteng di Dunia Politik
Perempuan yang kerap disapa Nurul Arifin ini mengungkap cerita bagaimana dirinya bisa terjun ke dunia politik.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok Nurul Arifin pernah dikenal sebagai bintang film dan aktris papan atas di akhir tahun 1980-an. Sejumlah film layar lebar pernah dibintanginya.
Kini, artis bernama lengkap Nurul Qomaril Arifin ini sosoknya lebih dikenal sebagai politisi ketimbang artis sejak bergabung ke Partai Golkar.
Nurul Arifin kini menjadi wakil rakyat dan bergabung di Fraksi Golkar.
Perempuan yang kerap disapa Nurul Arifin ini mengungkap cerita bagaimana dirinya bisa terjun ke dunia politik.
Ia mengatakan, saat berhenti dari dunia keartisan, dirinya sempat beralih menjadi aktivis terlebih dahulu sebelum merambah perpolitikan Indonesia.
Baca: Heboh Sebuah Bank Akan Melelang Masjid di Solo, Begini Cerita Sebenarnya
"Waktu saya berhenti main film, kemudian beralih ke dunia aktivis, lalu mempunyai kesadaran bahwa segala sesuatu itu tidak lepas dari politik, kebijakan-kebijakan politik. Jadi akhirnya keputusannya adalah masuk ke dunia politik," ujar Nurul, saat diwawancarai Tribunnews.com di ruang kerjanya, DI Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).
Pilihan masuk ke dalam sistem muncul saat dirinya bergulat dengan isu HIV/AIDS, masalah reproduksi, hingga narkoba sebagai aktivis.
Baca: Kisah Viral, Mempelai Wanita di Majene Meninggal Karena Kelelahan Seminggu Setelah Acara Resepsi
Menurutnya, banyak korban dari isu tersebut merupakan perempuan dan anak-anak. Nurul pun tergerak untuk memperjuangkan nasib perempuan yang dinilainya powerless.
Baca: Kisah Heroik Supriadi, Menolong Istri yang Dililit Ular Piton 6 Meter dan Nyaris Dimangsa
"Powerless karena tidak punya bargaining position dengan suaminya, pasangannya. Mereka bukan pemakai, mereka tidak seks bebas, tidak berganti pasangan, tapi bisa terkena (HIV/AIDS). Ini kan kalau dalam struktur negara, perempuan itu makhluk nomor dua, powerless. Untuk menciptakan kesetaraan, keadilan tersebut, memang harus dirumuskan dalam kebijakan-kebijakan politik," ujarnya.
Wajah perempuan yang biasa menghiasi film Warkop DKI itu akhirnya menghilang di layar televisi, pasca mantap mengakhiri dunia keartisan di tahun 2003.
Baca: Viral, Calon Istri Cantik Ajudan Menteri Pertahanan Prabowo: Mirip Artis Tamara Bleszynski?
Adapun keseriusannya menekuni dunia politik tak lepas dari prinsip yang dianut oleh anggota Komisi I DPR RI tersebut. "Karena saya punya prinsip, ketika anda sudah masuk ke politik maka harus melepaskan pekerjaan lain. Mungkin beda prinsip dengan orang, tapi itu prinsip yang saya anut," imbuhnya.
Baca: Cerita Lengkap Anak Nekat Mengkampak Ayah Kandung Lalu Mengecor Jasadnya di Septic Tank
Pengalaman pahit maupun manis, ia rasakan bersama partai Golkar tempatnya bernaung. Seperti saat dirinya menjadi caleg tahun 2004 namun kalah, hingga mampu melenggang menjadi wakil rakyat periode 2009-2014.