Rapat Terbatas untuk Pertama Kali, Jokowi Ingatkan Ekonomi Global Akan Lebih Sulit
Jokowi mengadakan rapat terbatas untuk pertama kalinya pada hari Rabu (30/10/2019) dan menekankan ekonomi global akan lebih sulit.
Penulis: Muhammad Nur Wahid Rizqy
Editor: Fathul Amanah
“Timnya disusun yang fix, tidak berganti-ganti kemudian penyelesaian dan eksekusi lapangannya juga harus terus dikerjakan, yaitu dengan Uni Eropa,” tutur Presiden Jokowi.
Nilai investasi dan nilai ekspor jika terus ditekan akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil.
Jika peningkatan ekspor ini terus berkembang dengan baik, Indonesia akan memperluas jangkar ekspornya ke negara yang tergabung dalam Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
“Ini yang belum kita memiliki perjanjian perdagangan dengan mereka, saya minta agar diselesaikan dalam akhir tahun depan itu harus rampung sehingga yang berkaitan dengan ekspor ini betul-betul bisa kita lakukan,” tegas Jokowi.
Dalam rangka meningkatkan perekonomian, Jokowi mengingatkan perjanjian dagang dengan negara-negara Afrika (retreat agreement) penting untuk di laksanakan.
Kemudian yang berkaitan dengan regulasi yang berpotensi menghambat atau mempersulit investasi dan ekspor agar segera dipangkas dan dihilangkan.
Rencana selanjutnya mengenai transformasi dalam perekonomian Indonesia, industrialiasi dan hilirisasi merupakan hal yang harus ditekankan dan implementasikan.
Sebelumnya, Indonesia mengekspor bahan-bahan mentah seperti nikel, bauksit dan batubara.
Untuk selanjutnya Jokowi menegaskan semua itu harus ditata satu persatu agar Indonesia mengekspor dalam bentuk setengah jadi atau barang jadi.
“Inilah sebuah nilai tambah yang nanti akan memberikan daya saing kepada negara kita dan saya minta langkah-langkah percepatan itu segera dilakukan. Termasuk di dalamnya adalah insentif-insentif bagi industri, usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah dan industri-industri yang berada di pedesaan,” imbuh Jokowi.
Di akhir rapat terbatas, Jokowi menekankan jika usaha peningkatan investasi dan ekspor bisa lebih dioptimalkan, maka akan memberikan dampak yang sangat besar terhadap ekonomi Indonesia.
(Tribunnews.com/Muhammad Nur Wahid Rizqy)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.