Kabareskrim, Komjen Pol Idham Azis (kedua kanan) berjabat tangan dengan Ketua Komisi III DPR RI, Herman Heri (keempat kiri) dan anggota Komisi III lainnya saat kunjungan rombongan Komisi III DPR RI di kediamannya, di Jakarta, Rabu (30/10/2019). Komisi III DPR RI mengunjungi kediaman Komjen Pol Idham Azis sebagai bagian dari uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Kapolri. Tribunnews/Irwan Rismawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok Fitri Handari, istri Komjen Idham Azis memang jarang terekspos.
Kendati demikian, semenjak Idham Aziz ditunjuk sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Tito Karnavian, kehidupannya termasuk sosok istrinya turut menjadi sorotan.
Seperti yang diberitakan, Tito Karnavian telah resmi dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Tito Karnavian masuk Kabinet Indonesia Maju di bawah pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil presiden Maruf Amin untuk periode 2019-2024.
Ditunjuk Jokowi sebagai menteri, Tito Karnavian pun pensiun lebih awal.
Untuk menggantikan jabatan Tito, muncul nama Idham Azis.
SosokFitri Handariterlihat ketika Ketua Komisi III Herman Hery berkunjung ke kediamannya di Jalan Panglima Polim Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (30/10/2019).
Parasnya yangcantikterlihat ketika ia mendampingi sang suami menyambut kedatangan para tamu.
Dalam kesempatan tersebut,Fitri Handariserasi denganIdham Azismengenakan batik berwarna cokelat.
Fitri mengenakan kerudung cokelat muda.
Ia tersenyum ke arah awak media sambil menggenggam tanganIdham Azis.
Fitri mengatakan ia dan sang suami terpaut usia cukup jauh.
Namun, hal tersebut tidak menjadi masalah baginya.
Justru sifat dan perbedaan usia membuatIdham Azismengayomi dirinya.
Berdasarkan wikipedia,Idham Azisberusia 56 tahun.
"Bapak memang cukup keras dan (umur) kami beda cukup jauh.
Namun, di situlah bapak punya prinsip, jadi istrilahnya ngemong," katanya, seperti yang dikutip dari Tribunnwews.
Komjen Idham Azis dan istrinya Fitri Handari (Tribunnews/Igman Ibrahim)
Sebagaiistriseorang perwira polisi,Fitri Handarikerap ditinggal suami karena bertugas.
Idham memang mobile atau fleksibel dalam urusan pekerjaan.
Namun, hal itu tidak membuat cintaFitri Handariluntur.
Ia mendukung sang suami mengabdikan jarak dan waktunya untuk masyarakat.
Bila sang suami sibuk dengan pekerjaannya,Fitri Handarimengambil dua peran di rumah, yakni sebagai ibu dan bapak.
"Tugas saya sebagaiistriadalah mendorong bapak untuk melakukan kinerja terbaik jika mendapatkan amanah seperti itu. Dan selain menjadi ibu, saya juga menjadi bapak bagi anak-anak di rumah.
Tidak mudah tapi jika ada komitmen, anak-anak bakal mengerti," ujarnya.
Ia mengatakan Fitri Handari adalah sosok yang dominan dalam tumbuh kembang anak-anaknya.
Kabareskrim, Komjen Pol Idham Azis (kedua kanan) berjabat tangan dengan Ketua Komisi III DPR RI, Herman Heri (keempat kiri) dan anggota Komisi III lainnya saat kunjungan rombongan Komisi III DPR RI di kediamannya, di Jakarta, Rabu (30/10/2019). Komisi III DPR RI mengunjungi kediaman Komjen Pol Idham Azis sebagai bagian dari uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Kapolri. (Tribunnews/Irwan Rismawan)
"Banyak orang bilang, anak kamu hebat-hebat.
Kata saya bukan saya yang hebat, mamanya yang hebat.
Tapi saya juga hebat, karena bisa cari maama yang hebat," pungkas Idham disambut senyum dan tawa.
Melansir wikipedia,Idham Azismemiliki empat orang anak, yakni tiga laki-laki dan seorang perempuan.
Tak Ikut Campur
Paham suaminya dicalonkan menjadiKapolri,Fitri Handarimemastikan tidak akan mencampuri urusan pekerjaanIdham Azis.
Ia berkomitmen akan menjadi pendampingIdham Azisyang taat aturan.
"Saya berharap ketika misalnya nanti suami saya diamanahi (jadiKapolri).
Kita tetap tidak akan berubah. Saya memang tidak akan pernah ikut campur soal dinas," ujarnya.
Bertahun-tahun menjadiistriseorang polisi, Fitri mengaku tidak pernah ikut campur pekerjaan suami.
Baik dia dan suami sudah mengerti tugas masing-masing.
"Saya tidak perlu cawe-cawe dan memang saya tidak juga terlibat dan tidak punya kepentingan di situ untuk membantu ini itu tidak ada," ungkapnya.
Di sisi lain, ia memastikan sedari dulu hobi yang disukainya ialah berolahraga.
"Hobi saya olahraga Pak, itu lebih sportif. Ada lari jogging.
Mudah-mudahan kita tidak berubah, tidak ikut campur dan tidak akan mempengaruhi bapak dan bapak pasti mempunyai SOP sendiri untuk mengatur," pungkasnya.
Segera Dilantik
KomjenIdham Azissegera dilantik menjadiKapolri.
Dalam rapat pleno Komisi III DPR RI di di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2019), Komisi III menyetujui secara aklamasi KomjenIdham AzismenjadiKapolri.
Idham bersyukur telah menyelesaikan rangkaian fit and proper test dan terpilih secara aklamasi.
"Alhamdulillah wa syukurillah, hasil yang tadi telah diputuskan secara aklamasi menetapkan saya untuk melanjutkan kepemimpinan kepala kepolisian negara Republik Indonesia berikutnya," kata Idham usai rapat pleno.
Idham mengucapkan rasa terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pria yang saat ini masih menjabat sebagai Kepala Bareskrim Polri itu juga berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang sudah memberikan amanah dan kepercayaan kepada dirinya melaksanakan tugas sebagaiKapolri.
"Terima kasih kepada Bapak Presiden Republik Indonesia Jokowi yang telah memberikan amanah dan kepercayaan kepada saya, untuk melaksanakan tugas ini," ujar dia.
Idham Azis menjadi calon tunggal pengganti Tito Karnavian. (KOLASE TRIBUNNEWSMAKER)
Seperti apakah sosok atau profil KomjenIdham Azisitu?
Sosok KomjenIdham Aziskini tengah hangat diperbincangkan sebagai calon tunggalKapolri, menggantikan Tito Karnavian yang kini ditarik menjadi Menteri Dalam Negeri.
Nama KomjenIdham Azissebagai calon tunggalKapolriini atas pengajuan langsung dari Presiden Joko Widodo.
Walaupun menjadi calon tunggal, jenderal bintang tiga ini harus tetap menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di DPR RI.
Diketahui, KomjenIdham Aziskini menjabat sebagai Kabareskrim Polri, sejak Januari 2019.
Di balik sosoknya yang gagah dan berkharisma, KomjenIdham Azismemiliki sepak terjang yang tak perlu diragukan lagi.
Sepak terjangnya di Polri kerap berhasil mengungkap sejumlah kasus besar yang menyedot perhatian publik.
Sebut saja dalam membongkar kasus terorisme seperti Bom Bali yang sempat bikin geger.
Sama seperti Tito Karnavian, KomjenIdham Azismemiliki keahlian khusus di bidang terorisme.
Anda bisa jadi masih ingat di balik pengungkapan kasus terorisme ini, mantanKapolriTito Karnavian juga terlibat di dalamnya.
Bersama Tito Karnavian,Idham Azisberhasil melumpuhkan gembong teroris dalang dari peristiwa Bom Bali.
Sebut saja, Dr Azahari Husin yang berhasil ditekuk di kawasan Batu, Jawa Timur, pada 2005.
Tak hanya itu, keduanya pun sempat bersama-sama juga menggarap kasus yang sama yakni, kasus mutilasi 3 siswi di Poso.
Selain itu, seperti yang diungah akun Instagram TMC Polrestabes Bandung, jejak lain yang ditorehkan calon tunggalKapolriini, yakni operasi antiteror Bareskrim Poso.
Kemudian, KomjenIdham Azispun terlibat pula dalam operasi Camar Maleo.
Operasi Camar Maleo ini merupakan operasi gabungan antara Polri dan TNI untuk menangkap kelompok Santoso, di Sulawesi Tengah.
Setelah itu, operasi gabungan ini semakin besar menjadi Operasi Tinombala.
KomjenIdham Azispun disebut turut terlibat di dalamnya.
Selain itu, disebutkan pula jenderal yang satu ini turut berhasil membongkar kasus besar lain.
Kasus tersebut yakni pengungkapan sindikat internasional penipuan mencapai lebih dari Rp 100 miliar.
Sindikat ini melancarkan aksi kriminalnya secara online.
Berhasil mengungkap sejumlah kasus besar, pria kelahiran Sulawesi Tenggara, 30 Januari 1963 ini juga kerap menempati posisi strategis.
Sebelum menjadi Kabareskrim Polri, pernah menjadi Wakil Kepala Densus 88 Antiteror Polri.
Setelah itu, ia pun sempat duduk menjadi Kapolda Sulawesi Tengah hingga Kapolda Metro Jaya.
Keputusan itu diambil secara aklamasi dalam rapat pleno Komisi III di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2019).
Idham bersyukur telah menyelesaikan rangkaian fit and proper test dan terpilih secara aklamasi.
"Alhamdulillah wa syukurillah, hasil yang tadi telah diputuskan secara aklamasi menetapkan saya untuk melanjutkan kepemimpinan kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia berikutnya," kata Idham seusai rapat pleno.
Idham mengucapkan rasa terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pria yang saat ini masih menjabat sebagai Kepala Bareskrim Polri itu juga berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang sudah memberikan amanah dan kepercayaan kepada dirinya melaksanakan tugas sebagai Kapolri.
"Terima kasih kepada Bapak Presiden Republik Indonesia Jokowi yang telah memberikan amanah dan kepercayaan kepada saya untuk melaksanakan tugas ini," ujar dia.
"Kepada seluruh masyarakat Indonesia dan saya juga mohon doa restu untuk bisa melaksanakan amanah ini dengan penuh rasa tanggung jawab," kata Idham.
Sementara terkait pengganti posisinya sebagai Kepala Bareskrim Polri, Idham mengatakan, pihaknya akan segera menunjuk nama baru.
"Saya nanti begitu dilantik (Kapolri), saya akan menunjuk kabareskrim yang baru. Insya Allah hari Jumat nanti (penunjukan kabareskrim baru)," kata dia.
Diketahui, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) resmi menyetujui Komjen Idham Azis sebagai calon Kapolri secara aklamasi.
Persetujuan itu diberikan seusai Idham menjalani uji kelayakan dan kepatutan yang digelar Komisi III DPR.
Atas persetujuan itu, Komisi III akan segera mengirimkan surat kepada pimpinan DPR untuk mengagendakan rapat paripurna pengesahan kapolri terpilih.