Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terkait Pertemuan Nasdem dan PKS, Pengamat Politik Ray Rangkuti: Pertemuan 2 Partai Paling Konsisten

Setelah pertemuan partai Nasdem dengan PKS, Rabu (30/10/2019) banyak spekulasi muncul. Ray Rangkuti, pengamat politik memberikan analisisnya.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Fathul Amanah

TRIBUNNEWS.COM -  Petemuan jajaran pimpinan Partai Nasdem dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dilakukan Rabu (30/10/2019) di Kantor DPP PKS.

Pertemuan ini dihadiri Ketua Umum partai Nasdem, Surya Paloh dan Presiden PKS Muhammad Sohibul Iman. 

Pengamat politik, Ray Rangkuti mengatakan jika pertemuan antara Nasdem dengan PKS ini adalah pertemuan dua pihak yang paling konsisten. 

"PKS yang dari awal konsisten mengatakan kalau kalah kan di luar dan Nasdem adalah partai yang konsisten mengatakan yang menang berkuasa dan yang kalah harus di luar," ujarnya dilansir YouTube TV One Rabu (30/10/2019).

Pertemuan Surya Paloh dengan Sohibul Iman di DPP PKS.
Pertemuan Surya Paloh dengan Sohibul Iman di DPP PKS. (Tribunnews.com)

Dia menambahkan lazimnya di Indonesia tidak ada aksi politik yang dilakukan secara gratis.

"Harus dilihat untuk jangka apa, tujuan apa dan hari tentu kita belum bisa pastikan. Meskipun gejala-gejalanya akan terlihat," ujarnya.

Gejala tersebut dapat terlihat dari kekecewaan Nasdem atas komposisi kabinet, di mana Nasdem terlihat kurang senang dengan masuknya Gerinda ke dalam kabinet.

Berita Rekomendasi

Padahal sedari awal partai Nasdem sudah mengingatkan bahwa sejatinya mereka yang kalah itu melakukan fungsi lain dari sistem bernegara.

Fungsi tersebut adalah fungsi kontrol atau fungsi oposisi. 

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri) bersama Presiden PKS Sohibul Iman (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai mengadakan pertemuan di Kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi kebangsaan dan saling menjajaki untuk menyamakan pandangan tentang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri) bersama Presiden PKS Sohibul Iman (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai mengadakan pertemuan di Kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi kebangsaan dan saling menjajaki untuk menyamakan pandangan tentang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Tapi kan faktanya tetap Gerinda dapat dua kursi menteri. Di DPR juga mendapatkan beberapa tempat yang cukup lumayan. Di MPR juga begitu," ujarnya. 

Poin kedua yang disorot oleh Ray Rangkuti adalah adanya kekecewaan Nasdem karena hanya dapat tiga jatah kursi menteri tanpa jabatan bayang-bayang seperti wakil menteri.

Serta posisi menteri yang didapatkan tidak sesuai acuan awal Partai Nasdem.

"Menteri LHK, Menteri Pertanian memang dapat. Tapi Jaksa Agung lepas, salah satu menteri di bidang ekonomi lepas dan seperti tidak ada pengganti," ujarnya. 

Poin ketiga yang menjadi pemicu pertemuan dua partai ini adalah ketegangan awal yang terbentuk dahulu antara PDIP dengan Nasdem.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas