MUI Dukung Pembangunan Museum Rasullullah di Depok
Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Syafruddin menemui Pimpinan Pusat MUI untuk membicarakan rencana pembanguan Museum Rasulullah di Indonesia.
Editor: Adi Suhendi
![MUI Dukung Pembangunan Museum Rasullullah di Depok](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/syafruddin-menemui-pimpinan-pusat-mui.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Syafruddin menemui Pimpinan Pusat MUI untuk membicarakan rencana pembanguan Museum Rasulullah di Indonesia.
"Hari ini kita datang ke MUI untuk melaporkan tentang rencana pembangunan Museum Rasulullah. Kita minta pada MUI sebagai ormas islam yang cukup lengkap yang punya otoritas pada ormas islam lainnya" ujar Syaffrudin di kantor Pusat MUI, Jakarta, Jumat (1/11/2019).
Menurut mantan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) tersebut, Museum Rasulullah direncanakan akan dibangun serentak di 25 negara, satu di antaranya dibangun di Indonesia.
Baca: Mobil Dagang Ngocok Yuk Diamankan Satpol PP karena Namanya, Pemilik Mengaku Heran, Ini Kata MUI
Indonesia adalah negara pertama yang dipilih Liga Arab sebagai salah satu negara yang akan dibangunkan Museum Rasulullah.
Alasan kenapa museum Rasulullah dibangun di Indonesia, karena Indonesia dikenal memiliki umat yang sangat toleran.
"Alasan pertama, karena Indonesia adalah negara Islam yang umatnya terbesar di dunia. Kedua, umat islam di Indonesia dikenal dunia sangat toleran. Itu dua alasannya kenapa mereka memilih Indonesia, Baru negara lain," ujarnya.
Baca: Tanggapi Usulan Pelarangan Cadar oleh Kemenag, Sekjen MUI: Orang Memakai Rok Mini Dilarang Tidak?
Syafruddin menjelaskan, Museum Rasululllah di Indonesia nantianya akan menggunakan teknologi canggih masa kini.
"Kecanggihannya sudah menggunakan G5 digital technology, bahkan ada juga artificial intelligence seperti yang ada di Madinah" ujarnya.
Museum Rasullullah di Indonesia sudah ditindak lanjuti mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla lewat rapat yang dihadiri 8 menteri termaksuk menteri keuangan dan menteri agama pada Agustus lalu, pada akhirnya dipercayakan kepada DMI.
Baca: Kasus Polisi Tembak Polisi di Polsek Cimanggis akan Disidang Hari Ini
Museum tersebut rencananya akan dibangun di lahan seluas 8 hektar dan akan dimulai pada awal Januari berdampingan dengan Universitas Internasional Islam Indonesia (UIII) di Depok.
"Asetnya sudah di Kementerian Keuangan, sekira 50 persen UIII sudah dibangun kampus fisiknya sehingga kurang lebih 8 hektar yang akan dilakukan pembangunan museum" ujar Syafruddin
Selain untuk melapor, kedatangan Syafruddin juga untuk meminta MUI menyeleksi siapa tokoh atau ulama dan ahli sejarah yang akan andil dalam detil pembangunan museum tersebut.
Menurutnya, pembangunan museum Rasulullah yang ada di Saudi sendiri baru dimulai bersamaan dengan pembangunan Museum Rasulullah di Indonesia karena masih dalam pengkajian sejarah.
"Di Madinah itu baru punya miniaturnya saja, bukan museum yang sudah utuh. Itu pun tetap akan kita diskusikan, masih didalami oleh tokoh-tokoh ulama dan ahli-ahli sejarah dari Indonesia, sebanyak 3 orang dari Liga Arab, dan 3 orang dari Indonesia," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.