Soal Kabinet, Jokowi Sempat Minta Maaf hingga Disebut Pilih Menteri yang Mampu Cegah Radikalisme
Presiden Jokowi meminta maaf atas ketidakmampuannya dalam mengakomodir semua masukan dan permintaan dalam penyusunan Kabinet Indonesia Maju.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Ifa Nabila
"Cuma jangan pula ini digembar-gemborkan seolah-olah bangsa ini mau mati akibat radikalisme," kata Haris.
Haris menambahkan, ketahanan bangsa Indonesia dengan pengalaman sekian puluh tahun patut disyukuri.
Oleh sebab itu, menurut Haris narasi mengenai radikalisme seolah-olah menjadi ancaman utama, padahal sebenarnya ancaman utama bangsa adalah ekonomi.
Baca: Ganjar Pranowo Dikabarkan Akan Jadi Lawan Anies Baswedan di Pilpres 2024, Ini Kata Gubernur Jateng
Haris menjelaskan, radikalisme tidak perlu menjadi narasi yang dibesar-besarkan.
Sebab, menurutnya bangsa Indonesia mesti menghadapi resesi ekonomi, persaingan dagang dan lain sebagainya yang sudah nyata di depan mata lima tahun kedepan.
Haris menuturkan, stabilitas bangsa stabil, hanya saja banyak kegaduhan yang tengah terjadi di negara Indonesia, salah satunya adalah isu mengenai radikalisme.
(Tribunnews/Nanda Lusiana Saputri)