Soal Calon Wali Kota Solo, Pengamat Politik Bicara Kepopuleran: Gibran Bisa Kalah dari Didi Kempot
Pengamat politik Universitas Paramadina sebut Gibran kalah populer dari Didi Kempot. Bisa jadi warga Solo yang malas memilih malah condong ke Didi.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Fathul Amanah
Gibran sebagai seorang pengusaha dan pemilik bimbingan belajar merasa perannya hanya bisa dirasakan sebagian kecil masyarakat.
Maka dari itu, Gibran berharap bisa turut memajukan masyarakat Solo dengan terjun ke dunia politik dan menjadi Wali Kota.
"Misal saya punya CSR. Saya punya les Inggris gratis muridnya sudah ribuan," terang Gibran.
"Kalau saya cuma jadi pengusaha yang bisa saya bantu cuma ribuan saja. Kalau saya bisa masuk politik, yang bisa saya bantu ya kalau di Solo 600 ribu orang melalui kebijakan saya," sambungnya.
Tanggapan Achmad Purnomo
Wakil Wali Kota Solo sekaligus Calon Wali Kota Solo, Achmad Purnomo turut berkomentar terkait keinginan Gibran untuk mencalonkan diri.
Diketahui, Achmad Purnomo sudah diusulkan PDIP ke DPC PDIP sebagai Bakal Calon Wali Kota Solo.
Sedangkan Gibran kini juga sudah menjadi kader PDIP.
Achmad Purnomo menyebut dirinya akan mengembalikan seluruh keputusan kepada PDIP, sebagai partai yang mengusungnya.
Dilansir Tribunnews.com, hal tersebut diungkapkan Achmad Purnomo dalam tayangan 'Apa Kabar Indonesia' unggahan kanal YouTube Talk Show tvOne, Selasa (29/10/2019).
Achmad Purnomo mengaku dirinya dicalonkan oleh PDIP sehingga bukan dirinya yang berinisiatif untuk mencalonkan diri.
"Saya kan kader partai, kader Partai PDI Perjuangan Kota Surakarta, saya itu dicalonkan, diberi tugas sebagai calon wali kota untuk Pemilukada tahun depan," jawabnya.
Sebagai kader partai, Achmad Purnomo memilih untuk mengemban amanah dari PDIP sebaik mungkin.
"Nah tugas ini akan saya laksanakan dengan baik dan penuh tanggung jawab," sambungnya.