Direktur IMF Komentari Rencana Indonesia Pindahkan Ibu Kota Negara Dari Jakarta ke Kalimantan Timur
Jokowi menyempatkan waktu bertukar pikiran mengenai situasi ekonomi global dan kawasan ASEAN dengan Managing Director IMF, Kristalina Georgieva.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Presiden Jokowi menyempatkan waktu bertukar pikiran mengenai situasi ekonomi global dan kawasan ASEAN dengan Managing Director IMF, Kristalina Georgieva.
Moment tersebut dilakukan dalam pertemuan bilateral usai Jokowi menghadiri upacara pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-35 ASEAN di Impact Exhibition and Convention Center, Bangkok, Thailand, Minggu (3/11/2019).
Baca: Peneliti TII: Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Akan Anjlok Jika Perppu KPK Tidak Diterbitkan
"Tadi bapak presiden tukar pikiran soal situasi ekonomi baik global maupun kawasan dengan Managing Director IMF yang baru dari Rumania, Kristalina Georgieva," kata Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi yang turut mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut.
Obrolan berlanjut hingga Jokowi berbagi cerita mengenai hal-hal prioritas apa saja yang akan dilakukan dirinya untuk 5 tahun kedepan.
Baca: Jadi Lokomotif Perdamaian, KTT ke-22 ASEAN-RRT Dipuji Jokowi
Mulai dari urusan Sumber Daya Manusia (SDM), melanjutkan pembangunan infrastruktur, reformasi birokrasi dan lainnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ada catatan menarik yang dibahas Jokowi dan Kristalina, yakni soal rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur.
"Ada bagian menarik, tadi Managing Director IMF Kristalina ikut komentar soal pemindahan ibu kota," kata Airlangga.
Baca: Jokowi Gelar Pertemuan dengan Managing Director IMF di KTT ASEAN
Kristalina mengapresiasi hal tersebut karena pemerintah Indonesia jauh-jauh hari sudah mengkaji secara komprehensif hingga memilih Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur menjadi ibu kota baru.
"Kristalina mengatakan pemindahan ibu kota ini baik dimanfaatkan untuk reformasi struktural, reformasi institusi," kata Airlangga.
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memastikan proses pemindahan ibu kota dan perencanaan pembangunan pada 5 tahun ke depan akan tetap berjalan sesuai rencana yang disiapkan.
Dia juga bakal mempertimbangkan kota yang menjadi acuan konsep ibu kota baru yaitu Kazakhstan dan Washington DC sebab dua kota tersebut dianggap ideal.
Menanti Hikmat Presiden Jokowi Terbitkan Perppu KPK