Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Geger Lem Aibon 82 M, Anies Baswedan Siap 'Upgrade' E-Budgeting DKI

Dalam rangka mencegah kebocoran dan keteledoran, Anies berencana akan mengupgrade sistem anggaran DKI Jakarta ke bentuk E-Budgeting

Penulis: Muhammad Nur Wahid Rizqy
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Geger Lem Aibon 82 M, Anies Baswedan Siap 'Upgrade' E-Budgeting DKI
wartakota.tribunnews.com
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Jumat (01/10/2019) 

Namun jangan meninggalkan e-budgeting dan kembali kecara manual.

” Jika @DKIJakartadan pak @aniesbaswedan berniat untuk MENINGKATKAN KUALITAS e-budgeting yang sekarang agar LEBIH SMART, SILAHKAN. Tapi jangan meninggalkan e-budgeting dan kembali kecara manual. @KPK_RI," tulis laode di laman Twitter-nya.

Sementara itu ketua Fraksi Nasional Demokrasi (Nasdem) DPRD Jakarta, Wibi Andrino meminta Pemerintah Provinsi Jakarta untuk memperbaiki Sumber Daya Manusia dan mengawasi kinerja e-budgeting.

Wibi berharap perbaikan e-budgeting agar bisa lebih baik dan bukan kembali lagi ke model manual.

“Bapak Gubernur menginginkan perubahan, tentunya kami mengaharapkan perubahan yang lebih baik, bukan mundur kearah manual yang seperti dulu. Jadi apa  yang sudah ada, yang baik  dipertahankan, kalau ingin berubah pastinya yaa lebih baik,” ujar Wibi.

Wibi dalam keteranganya juga menyoroti tentang Sumber Daya Manusianya  sebagai pelaku dan perancang e-budgeting. Menurutnya dalam pelaksanaan e-budgeting juga harus diimbangi dengan kualitas Sumber Daya Manusianya.

Sehebat apapun sistem IT yang diciptakan, namun ketika Sumber Daya Manusianya kurang cakap, juga akan menimbulkan masalah baru dalam sistem penggunaan e-budgeting dalam kedepanya nanti.

Berita Rekomendasi

“Yang perlu diperhatikan adalah kualitas Sumber Daya Manusianya. Karena sistem IT sehebat apapun bilamana pemakainya, yaitu Sumber Daya Manusianya lemah, juga akan bermasalah,” imbuhnya 

Sebelumnya Viral di media sosial temuan anggota DPRD DKI Jakarta, William Aditya Sarana soal anggaran Dinas Pendidikan DKI.

William menemukan adanya anggaran yang tak lazim, yakni pembelian lem Aibon dengan total harga Rp 82,8 miliar.

Pembelian lem Aibon tersebut tercantum dalam programbelanja alat tulis kantor tahun 2020.

(Tribunnews.com, Muhammad Nur Wahid Rizqy)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas