Nasib Akhir 2 Polisi yang Tabrak Mahasiswa & Driver Ojol Pakai Rantis di Demo September Lalu
Kedua anggota polisi bernama Broipda IA dan Bripda AA tersebut akhirnya diputus bersalah dan mendapatkan hukuman.
Editor: Salma Fenty Irlanda
TRIBUNNEWS.COM - Nasib dua anggota polisi yang menabrak mahasiswa dan seorang driver ojol menggunakan kendaraan taktis (Rantis) dalam kericuhan mahasiswa di Makassar September 2019.
Kedua anggota polisi bernama Broipda IA dan Bripda AA tersebut akhirnya diputus bersalah dan mendapatkan hukuman.
Dua polisi tersebut dilarang mengikuti pendidikan selama 6 bulan ke depan dan akan menjalani penempatan khusus selama 21 hari.
Bidang Propam Polda Sulsel menjatuhi sanksi dua anggota polisi berinisial Bripda IA dan Bripda AA yang mengemudikan kendaraan taktis (Rantis) jenis tambora saat aksi ricuh unjuk rasa mahasiswa bulan September lalu.
Kedua pengemudi tersebut terbukti bersalah telah menabrak mahasiswa Universitas Bosowa Dicky Wahyudi dan seorang driver ojek online bernama Irfan Rahmatullah pada Jumat (27/9/2019) lalu.
• Sempat Kelabui Polisi, Pria Ini Akui Aniaya Anak Tirinya Hingga Kejang-kejang dan Tewas!
"Kedua anggota polisi yang dimaksud dihukum patsus (penempatan khusus) selama 21 hari dan tidak diperbolehkan mengikuti pendidikan selama 6 bulan ke depan," kata AKP Abdul Rahman yang merupakan penuntut dari Propam Polda Sulsel, Minggu (2/11/2019).
Rahman mengatakan, sidang disiplin untuk kedua polisi tersebut digelar pada Jumat (1/11/2019) lalu.
• 2 Mahasiswa UHO Tewas Setelah Demo di Kendari, 13 Polisi Ditahan Tak Boleh Keluar Kantor
Dalam putusan yang dibacakan, kedua anggota Polri itu melanggar Pasal 4 huruf A dan huruf D Peraturan Pemerintah RI Nomor 2 Tahun 2003 tentang Peraturan Disiplin Anggota Polri.
Namun, Rahman mengatakan kedua polisi itu tidak langsung ditahan.
"Dilengkapi administrasinya dulu baru dilaksanakan patsusnya," Rahman menambahkan.